Mohon tunggu...
Rachmad PratamaFauzi
Rachmad PratamaFauzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan orang yang aktif dalam organisasi. Menjadi bagian dari Dewan Kerja Cabang Sidoarjo, Saka Wanabakti Sidoarjo, Racana Brawijaya, dan Ikatan Alumni PIMNAS Indonesia merupakan beberapa pengalaman berorganisasi saya. Selain itu saya juga aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan mulai di tingkat kabupaten hingga tingkat nasional. Salah satu pencapaian terbaik saya adalah berhasil menjadi Finalis dalam ajang PKM-PM Ristek Dikti pada tahun 2021 Tak hanya sebagai peserta, saya juga aktif berkontribusi sebagai bagian dari kepanitiaan beberapa kegiatan dalam berbagai bidang dan tingkatan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lima Mahasiswa FTP Penyelesaian Permasalahan Air Berkapur Air Berkapur di Dusun Mulyosari, Kabupaten Malang

7 Oktober 2023   18:05 Diperbarui: 7 Oktober 2023   18:27 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto anggota tim -Dok. pribadi

Dusun Mulyosari merupakan salah satu dusun yang berada di Desa Harjokuncaran, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Dusun Mulyosari ini dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 1 jam 21 menit menggunakan sepeda motor dengan jarak sekitar 50 km dari Universitas Brawijaya. Permasalahan utama yang dihadapi oleh masyarakat Dusun Mulyosari yaitu pengelolaan air kapur yang kurang tepat. Air berkapur memiliki perlakuan khusus dalam pengelolaannya. Masyarakat dusun Mulyosari sebenarnya sudah melakukan upaya untuk menurunkan kadar kapur seperti dengan menggunakan saringan, diendapkan, maupun direbus. Namun, berdasarkan keluhan dari masyarakat setempat, upaya yang telah dilakukan membutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit. Berdasarkan Kepala Dusun Mulyosari, sebanyak 56 masyarakat yang terkena penyakit batu ginjal dan kencing batu dan untuk memenuhi kebutuhan air minum masyarakat setempat biasanya membeli air galon isi ulang atau air minum kemasan. Selain itu menurut salah satu warga yang menderita penyakit kencing batu, Mohammad Judi, "Untuk menggali sumur dibutuhkan penggalian dengan kedalaman sekitar 20 meter baru muncul air, tapi dengan kedalaman tersebut air sumur jadi tercemar kapur serta air yang dihasilkan berwarna keruh karena memang dengan kedalaman 1 meter saja sudah biasa ditemukan batuan kapur".

Foto anggota tim -Dok. pribadi
Foto anggota tim -Dok. pribadi

Di balik permasalahan yang dialami masyarakat Dusun Mulyosari lima mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB) yaitu Rachmad Pratama Fauzi (TL 2020), Chilyatun Nisa' (TL 2020), Rahma Khusnia (TL 2020), Ainur Rahma (Bioteknologi 2022), dan Aldi Indra Prambudi (Bioteknologi 2022) dibawah bimbingan dosen bapak Joko Prasetyo, STP., M.Si menunjukkan kiprahnya melalui Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyarakat dengan menjalankan program "Pemberdayaan Karang Taruna sebagai Peningkatan Sanitasi Air Bersih dan Berkelanjutan Menggunakan Metode Simple Water Filtration di Dusun Mulyosari, Kabupaten Malang". Program pengabdian masyarakat yang dijalankan ini diberi nama Swation. Swation (Simple Water Filtration) merupakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa pemberdayaan pemuda-pemudi Karang Taruna di Dusun Mulyosari yang telah dilaksanakan mulai akhir Juni hingga Oktober untuk mengolah air sumur warga agar layak konsumsi dan tidak membahayakan kesehatan masyarakat dan air yang sesuai baku mutu layak konsumsi. 

Perangkaian alat -Dok. pribadi
Perangkaian alat -Dok. pribadi
Melalui program filtrasi air kapur, tim yang diketuai oleh Rachmad Pratama Fauzi telah melakukan sosialisasi kepada warga Mulyosari untuk meningkatkan pemahaman dan edukasi masyarakat terkait bahaya dan dampak konsumsi air kapur, bijak memakai air, pengenalan alat, pembuatan dan perakitan alat, pemeliharaan hingga pengujian air hasil filtrasi.  

Adapun alat yang diperkenalkan ini merupakan teknologi simple water filtration yang memfiltrasi kandungan kapur dengan filter bahan aktif didalamnya dan mudah didapatkan disekitar masyarakat. Penerapan sistem simple water filtration yang optimal diyakini mampu menurunkan kadar kapur dalam air dan menurunkan zat padat terlarut sehingga menghasilkan air yang sesuai kualitas baku mutu air layak konsumsi. 

Sosialisasi pengenalan alat -Dok. pribadi
Sosialisasi pengenalan alat -Dok. pribadi

Koordinator tim Simple Water Filtration, Rachmad Pratama Fauzi, mengungkapkan bahwa "Kami akan memberikan empat alat yang tersebar di Mulyosari pada sumur-sumur umum dengan harapan semoga alat ini dapat bermanfaat bagi warga Dusun Mulyosari untuk mendapatkan air sesuai baku batu layak konsumsi serta mengurangi penderita batu ginjal, kencing batu maupun lainnya. Selain itu kami menggandeng Karang Taruna Mulyosari sebagai mitra sekaligus kader penerus program filtrasi air kapur. Kami telah membekali Karang Taruna dengan pemahaman melalui sosialisasi yang telah dilakukan serta akan dilakukan monitoring evaluasi secara berkala." tuturnya.  Ketua Karang Taruna Dusun Mulyosari, Sholihatul Linda Alviana juga mengungkapkan "Tentu saja kami sangat mendukung adanya program ini, dan akan terus mengawal hingga program ini memberikan dampak masif kepada warga Mulyosari". 

Hingga kini, program Simple Water filtration masih berlanjut dan akan terus dikembangkan dengan bantuan pemerintah daerah dan pihak terkait guna mencapai peningkatan kesejahteraan masyarakat Dusun Mulyosari. Diharapkan adanya program ini mampu mengurangi dampak air yang mengandung kapur yang dialami warga Dusun Mulyosari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun