Masterplan Desa Wisata Pusporenggo
Melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) membangun desa, Prodi Arsitektur UNS mendampingi mewujudkan keinginan Desa Pusporenggo dengan membuat sebuah masterplan penataan kawasan embung Desa Pusporenggo. Program ini dilaksanakan oleh 6 mahasiswa semester 6 Arsitektur UNS dan dibimbing oleh Dr. Fauzan Ali Ikhsan, S.T., M.T.. selaku dosen prodi Arsitektur UNS dan Vidya Spaey Putri Ayuningtyas, S.T., MaHS, IAI selaku dosen praktisi.Â
Apa itu masterplan? Masterplan adalah suatu konsep perencanaan sebuah tata ruang yang menggambarkan keseluruhan proyek. Pembuatan masterplan ini berawal dari survei kondisi tapak dan masukan-masukan dari keinginan masyarakat. Masukan-masukan tersebut kemudian diolah untuk dimasukkan ke dalam konteks tapak yang dituju, yaitu kawasan sekitar embung.Â
Setelah mendapat gambaran besar zona kawasan, tim memaparkannya kepada aparat desa untuk mendapat masukan lebih lanjut. Saat sudah mendapat zona yang final, tim mulai bergerak untuk merancang masing-masing bangunan.Â
Bangunan-bangunan tersebut meliputi bangunan utama untuk wisata, seperti kafe, pujasera, area outbound, track sepeda dan jogging, pemancingan, amfiteater, ecopark, dan bangunan penunjang, seperti mushola, toilet, dan parkir. Setelah perancangan keseluruhan bangunan selesai, tim menyerahkannya kepada perintah desa untuk diberi masukan final.
Konsep perancangan masterplan kawasan Embung Pusporenggo dibuat berdasarkan hasil dari identifikasi potensi melalui tinjauan lokasi dan diskusi dengan masyarakat desa. Konsep tersebut meliputi perancangan kafe, pujasera, area outbound, track sepeda jogging, pemancingan, amfiteater, ecopark, dan bangunan penunjang, seperti mushola, toilet, dan parkir.
Peletakkan zona bangunan-bangunan mempertimbangkan permintaan desa dan saran dari pembimbing program. Lokasi pujasera misalnya, yang diletakkan di dekat embung dengan fasad menghadap ke arah gunung merbabu. Pujasera sebagai wadah bagi warga untuk menjajakan produk umkmnya.Â