Dalam era di mana isu lingkungan semakin mendesak, konsep akuntansi hijau muncul sebagai respons terhadap kebutuhan untuk mengukur dan melaporkan dampak lingkungan dari aktivitas bisnis. Artikel ini akan membahas pentingnya akuntansi hijau, menganalisis berbagai standar yang ada, tantangan dalam implementasinya, serta manfaat yang diperoleh perusahaan dan masyarakat.Â
Perubahan iklim, polusi, dan degradasi lingkungan menjadi isu global yang mendesak. Bisnis, sebagai salah satu aktor utama dalam aktivitas ekonomi, tidak dapat lepas dari tanggung jawab untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Akuntansi hijau hadir sebagai alat untuk mengukur dan mengelola dampak lingkungan dari aktivitas bisnis. Namun, masih banyak  pertanyaan seputar akuntansi hijau, apakah ini hanya tren sementara atau merupakan kunci bagi keberlangsungan bisnis di masa depan?
Apa itu Akuntansi Hijau?Â
Akuntansi hijau atau green accounting  adalah pendekatan akuntansi yang mengintegrasikan aspek lingkungan ke dalam proses pengambilan keputusan bisnis.
Melalui akuntansi hijau, perusahaan dapat mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan dampak lingkungan dari aktivitasnya, baik yang bersifat positif maupun negatif.
Standar Akuntansi HijauÂ
Global Reporting Initiative (GRI)Â https://www.globalreporting.org/
GRI merupakan kerangka pelaporan keberlanjutan yang paling banyak digunakan di dunia. Standar GRI memberikan pedoman yang komprehensif untuk pelaporan kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial.