Program Kampus Mengajar angkatan ke-7 telah sukses dilaksanakan di SD Muhammadiyah XIII Makam Bergola Surakarta, yang terletak di Jl. Wisanggeni No.29, Serengan, Kecamatan Serengan, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Program ini diikuti oleh beberapa mahasiswa dari berbagai universitas, termasuk Universitas Sebelas Maret dan Universitas Sultan Agung. Dalam kegiatan ini, lima mahasiswa berperan sebagai mitra guru, fokus pada peningkatan literasi dan numerasi siswa. Kampus Mengajar merupakan salah satu dari berbagai program yang ditawarkan oleh Kemendikbud Ristek bagi mahasiswa yang ingin mengabdi dan terjun langsung ke masyarakat. Program ini sangat diminati oleh mahasiswa di seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. Mahasiswa yang mengikuti program Kampus Mengajar ditempatkan di berbagai sekolah pilihan dinas pendidikan setempat, mulai dari SD, SMP, hingga SMK. Pelaksanaan program ini dimulai sejak pembekalan pada bulan Februari hingga Juni 2024. Banyak mahasiswa antusias terjun langsung ke sekolah, karena selain mendapatkan pengalaman berharga, mereka juga mengenal berbagai karakteristik orang dan menjadi lebih percaya diri dalam menghadapi masalah. Dalam penempatan Kampus Mengajar ini, saya mendapat kesempatan untuk terjun langsung di SD Muhammadiyah XIII Makam Bergola selama 4 bulan. Berikut adalah beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan selama program berlangsung:
Game Interaktif
Program kerja ini mengimplementasikan game interaktif berbasis cooperative learning untuk meningkatkan literasi dan numerasi siswa. Setiap pertemuan dirancang dengan variasi model permainan yang menyenangkan, di mana siswa kelas 1 dan 5 fokus pada pembelajaran literasi, sementara siswa kelas 2 dan 3 fokus pada pembelajaran numerasi. Pendekatan ini tidak hanya membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan dinamis, tetapi juga mendorong siswa untuk berkolaborasi dan saling membantu dalam memahami materi. Dengan adanya game interaktif ini, siswa dapat belajar sambil bermain, sehingga mereka lebih mudah memahami konsep-konsep literasi dan numerasi yang diajarkan. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa melalui metode yang inovatif dan engaging. Selama pelaksanaannya, siswa menunjukkan antusiasme dan semangat yang tinggi, menciptakan suasana belajar yang positif dan produktif. Mahasiswa kampus mengajar yang terlibat dalam program ini berperan sebagai fasilitator yang memastikan setiap siswa terlibat aktif dan mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna. Dengan demikian, pembelajaran yang dirancang dapat berjalan dengan baik dan efektif, memberikan dampak positif bagi perkembangan akademik siswa.
Revitalisasi Perpustakaan
Program ini diselenggarakan dengan tujuan melakukan seleksi dan penilaian terhadap buku-buku yang layak atau tidak layak serta merapikan perpustakaan karena sudah lama tidak dipergunakan sebagaimana mestinya. Pelaksanaan program ini dimulai sejak awal penugasan dan dijalankan hingga selesai pada akhir bulan Mei. Kami memulai proses revitalisasi perpustakaan dengan berbagai persiapan, seperti pembersihan dan penataan ulang rak buku. penyusunan kembali koleksi buku agar lebih terstruktur dan mudah diakses, pengecekan kondisi buku-buku lama dan pemilahan untuk perbaikan atau penggantian. Keterlibatan dalam program ini mencakup tahap awal penugasan hingga tahap akhir di bulan Mei menunjukkan komitmen untuk menyelenggarakan proses seleksi buku secara menyeluruh. Dengan melibatkan berbagai tahapan dalam kurun waktu yang cukup panjang, program ini menjamin bahwa setiap buku dievaluasi secara cermat dan mendalam, sehingga hasil akhirnya mencerminkan kualitas dan relevansi buku-buku yang dipilih. Program ini menciptakan suatu proses yang transparan dan teliti dalam menilai buku-buku, yang pada akhirnya dapat memberikan dampak positif terhadap koleksi buku yang tersedia.
Pembinaan Membaca
Program kerja pembinaan membaca di kelas 1 dirancang untuk membantu siswa kelas 1 dalam memperoleh keterampilan membaca yang solid dan membangun dasar yang kuat dalam literasi sejak dini. Program ini akan dilaksanakan secara berkala dan terstruktur, dengan tujuan untuk meningkatkan minat baca siswa, kemampuan membaca, serta pemahaman mereka terhadap teks-teks yang sederhana. Kami merancang materi pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif siswa kelas 1. Materi tersebut mencakup pengenalan huruf dan pembentukan kata yang disesuaikan dengan kebutuhan dan minat siswa. Program ini menggunakan pendekatan pembelajaran yang berbasis permainan untuk menjaga minat dan motivasi siswa dalam belajar membaca.
Ekspresi Kata
Mahasiswa Kampus Mengajar mengadakan program ekspresi kata di SD Muhammadiyah 13 untuk kelas 4. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan dan mengembangkan keterampilan menulis puisi. Mahasiswa memberikan sosialisasi dan pelatihan penulisan puisi, dimulai dengan pemaparan materi dasar tentang puisi secara interaktif. Setelah itu, siswa diberi kesempatan untuk menulis puisi mereka sendiri sesuai tema yang ditentukan, dengan bimbingan individual dari mahasiswa. Siswa didorong untuk mengekspresikan ide dan perasaan mereka secara bebas. Program ini bertujuan mengembangkan keterampilan menulis kreatif, pemahaman puisi, dan potensi ekspresi diri siswa. Diharapkan, siswa kelas 4 dapat menghasilkan karya bermakna dan mendapatkan pengalaman.
Berburu Ubur-ubur
Mahasiswa Kampus Mengajar melaksanakan kegiatan Numerasi Berburu Ubur-ubur kepada siswa kelas 4. Kegiatan ini dirancang untuk mengajarkan konsep numerasi kepada siswa melalui kegiatan yang interaktif dan menyenangkan. Kami menyiapkan tiga buah ubur-ubur yang ditempelkan di papan tulis. Ubur-ubur tersebut terdapat tentakel yang berisi soal-soal dengan berbagai tingkat kesukarannya seperti seperti mudah, sedang, sulit yang disetiap tingkatan soal memiliki point yang berbeda pula. Siswa diberikan kesempatan secara bergantian untuk menggunting tentakel tersebut kemudian mereka menempelkan kertas tentakel ke buku tulis dan mengerjakan soalnya. Mereka antusias untuk mengumpulkan point dari hasil mengerjakan soal dengan benar. Bagi siswa yang memiliki point terbanyak diberikan apresasi ucapan selamat, pujian, dan tepuk tangan. Dengan adanya kegiatan Numerasi Berburu Ubur-ubur ini, diharapkan siswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang konsep numerasi dan merasakan kegembiraan dalam belajar matematika. Kegiatan ini juga menjadi sarana untuk memperkuat keterampilan matematika siswa secara praktis dan menyenangkan.
Program kerja pembelajaran numerasi ini melibatkan pembuatan jam dinding untuk siswa kelas 1, yang dilaksanakan oleh mahasiswa Kampus Mengajar. Setiap siswa diberi bahan dan alat untuk membuat jam dinding mereka sendiri, lengkap dengan keterangan nama dan diberi kesempatan untuk mewarnai sesuai kreativitas masing-masing. Kegiatan ini dirancang untuk tidak hanya memperkenalkan konsep waktu dan cara membaca jam dinding, tetapi juga untuk mendorong siswa mengekspresikan kreativitas mereka melalui seni. Setelah jam dinding selesai dibuat, siswa diberikan pengenalan tentang jam dinding oleh kami, lalu diberi pertanyaan terkait dengan jarum jam untuk memperkuat pemahaman mereka tentang cara membaca waktu. Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa tidak hanya mampu membaca jam dinding dengan baik, tetapi juga meningkatkan kreativitas dan rasa percaya diri mereka. Mahasiswa Kampus Mengajar berperan aktif dalam membimbing dan memastikan setiap siswa terlibat dalam proses pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan. Tujuan program ini adalah untuk memberikan pengalaman belajar yang komprehensif, menggabungkan aspek kognitif dan kreatif dalam satu kegiatan.
Tangga Edukasi ini dirancang untuk memadukan unsur numerasi (angka) dan literasi (kata-kata) guna meningkatkan minat baca dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Proses dimulai dengan perencanaan desain Tangga Edukasi yang menarik dan edukatif. Tujuan dari pembuatan tangga edukasi yaitu untuk minat baca siswa dengan pendekatan yang kreatif dan interaktif, memperkuat pemahaman siswa terhadap angka dan kata-kata melalui visualisasi yang menarik, mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran di luar kelas dengan memanfaatkan lingkungan sekolah. Tangga Edukasi juga menjadi simbol kolaborasi antara mahasiswa Kampus Mengajar dan sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Mahasiswa Kampus Mengajar mengadakan program Lutik Art di SD Muhammadiyah 13 untuk kelas 1 & 3. Lurik art merupakan seni lukis yang dimana terdapat kode warna dalam bentuk numerasi, misalnya terdapat pertanyaan 2+3 = warna merah, maka bagian yang memuat pertanyaan tersebut dilukis dengan warna merah. Untuk kelas 1 pertanyaanya berupa operasi bilangan pertambahan dan untuk kelas 3 pertanyaannya berupa operasi bilangan perkalian. Siswa membawa pensil warna, gambar disediakan oleh mahasiswa. Lutik art ini dibuat untuk menarik minat siswa dalam bernumerasi namun juga terhibur dengan diselingi seni lukis.
Program kerja Desain Sign System telah diimplementasikan dengan baik oleh kami, mahasiswa Kampus Mengajar, untuk memberikan tanda informasi yang jelas dan menarik di lingkungan sekolah. Dalam program ini, kami membuat desain yang mudah terbaca untuk identifikasi, direction, larangan, dan himbauan, sehingga seluruh civitas akademik dapat dengan mudah memahami dan mengikuti petunjuk yang diberikan. Proses desain melibatkan penggunaan warna-warna mencolok dan ikonografi yang sederhana namun efektif, memastikan bahwa setiap tanda informasi dapat dilihat dan dipahami dengan cepat oleh semua orang di sekolah. Tujuan utama dari program ini adalah untuk mengatur ketertiban lingkungan sekolah dengan memberikan tanda-tanda informasi yang jelas dan fungsional. Implementasi program ini berjalan dengan baik, dan hasilnya telah memberikan dampak positif terhadap kesadaran dan perilaku civitas akademik dalam mengikuti aturan dan petunjuk di lingkungan sekolah. Dengan adanya sistem penanda yang informatif dan menarik, kami berhasil menciptakan suasana sekolah yang lebih teratur dan aman bagi semua penghuninya.
Program eksperimen pembuatan es krim diadakan di kelas 4. Tujuannya adalah memberikan pengalaman belajar praktis dan menyenangkan melalui eksperimen sains sederhana. Mahasiswa mempersiapkan bahan dan alat, termasuk kaleng, garam, es batu, susu, gula, dan ekstrak vanila, serta membuat rencana pelaksanaan dan penjelasan ilmiah singkat. Ruang kelas diatur untuk eksperimen, dan siswa dibagi menjadi dua kelompok kecil. Mahasiswa menjelaskan proses pembuatan es krim dan prinsip ilmiahnya. Siswa memasukkan susu, gula, dan perasa ke dalam kaleng kecil, menutupnya rapat, dan memasukkannya ke kaleng besar yang diisi es batu dan garam kasar. Kaleng besar dikocok selama 10-15 menit sambil berdiskusi. Setelah itu, es krim dalam kaleng kecil diamati dan dicicipi oleh siswa. Mahasiswa memimpin diskusi tentang proses pembuatan es krim, perubahan fisik, dan perpindahan panas, serta menjawab pertanyaan siswa. Evaluasi dilakukan dengan mengamati keterlibatan siswa dan memberikan umpan balik. Manfaat dari kegiatan ini mencakup pembelajaran praktis, peningkatan kerjasama, dan peningkatan minat belajar. Diharapkan, siswa kelas 4 mendapatkan pengalaman belajar yang lebih bermakna, interaktif, dan menyenangkan, sehingga minat dan pemahaman mereka terhadap sains meningkat.
Program kerja ini dilaksanakan untuk meningkatkan pembelajaran literasi para siswa. Mahasiswa dari Kampus Mengjar yang berinisiatif membuat mading sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan literasi para siswa merupakan langkah yang sangat berarti dalam memperkaya lingkungan pendidikan. Dengan kreativitas dan semangat mereka, mading-mading tersebut menjadi jembatan penting yang menghubungkan pengetahuan akademis dengan kehidupan sehari-hari siswa. Para mahasiswa tidak hanya berperan sebagai pengajar tambahan, tetapi juga sebagai mentor yang mengilhami dan memotivasi siswa untuk mengeksplorasi lebih dalam dunia literasi. Melalui mading-mading yang dibuat oleh mahasiswa, siswa-siswa mendapatkan akses lebih mudah terhadap berbagai informasi dan gagasan yang relevan dengan perkembangan literasi mereka. Selain itu, keberadaan mahasiswa sebagai pembuat mading juga memberikan dampak positif dalam meningkatkan minat baca siswa serta mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analitis mereka. Dengan demikian, kolaborasi antara mahasiswa Kampus Mengjar dan siswa dalam pembuatan mading menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan dapat menjadi lebih inklusif dan berdaya guna dalam meningkatkan literasi di lingkungan sekolah.
Program kerja ini dilaksanakan guna untuk memenuhi tugas luaran mata kuliah salah satu mahasiswa Kampus Mengajar. Pelaksanaan program kerja ecoprint merupakan langkah yang sangat relevan dalam konteks pendidikan lingkungan. Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya diperkenalkan pada pewarna alami sebagai alternatif ramah lingkungan, tetapi juga diberikan pemahaman mendalam mengenai dampak negatif dari penggunaan pewarna sintesis terhadap lingkungan. Dengan demikian, siswa diajak untuk menjadi agen perubahan yang peduli terhadap lingkungan sejak dini. Selain itu, program kerja ecoprint juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan kreativitas mereka dalam mengolah bahan-bahan alami menjadi pewarna yang digunakan dalam proses mencetak. Hal ini tidak hanya memperluas wawasan siswa mengenai keanekaragaman sumber daya alam, tetapi juga meningkatkan apresiasi mereka terhadap nilai-nilai keberlanjutan dan konservasi lingkungan. Dengan demikian, pelaksanaan program ecoprint tidak hanya menjadi sarana untuk mengenalkan siswa pada pewarna alami, tetapi juga sebagai wujud nyata dari pendidikan lingkungan yang holistik dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
