Mohon tunggu...
Rachel Fatma Maharani Putri
Rachel Fatma Maharani Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Sebelas Maret

Seorang mahasiswi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengunjungi Monumen Pers Nasional: Menyusuri Jejak Pers Indoneesia

6 Juni 2024   01:03 Diperbarui: 6 Juni 2024   01:32 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Monumen Pers Nasional yang terletak di Surakarta, Jawa Tengah, tepatnya berada di Jalan Gajahmada No. 59, Timuran, Kecamatan Banjarsari merupakan destinasi yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang tertarik dengan sejarah dan perkembangan pers di Indonesia. 

Dengan berbagai ruangan yang menyimpan jejak-jejak penting dunia jurnalistik, monumen ini tidak hanya menawarkan pengalaman edukatif tetapi juga menginspirasi setiap pengunjungnya. Begitu memasuki monumen, pengunjung akan disambut oleh deretan patung tokoh-tokoh pers yang berjasa dalam perkembangan jurnalistik di tanah air. Patung-patung ini tidak hanya menggambarkan sosok fisik para tokoh, tetapi juga menggambarkan semangat dan dedikasi mereka dalam memperjuangkan kebebasan pers dan menginformasikan masyarakat.

Selain disajikannya patung dari tokoh-tokoh pers, terdapat juga koran-koran atau majalah lama yang disajikan di area depan monumen. Salah satu ruangan yang menarik adalah ruang pengetahuan tentang pers. Di sini, pengunjung dapat mempelajari sejarah pers di Indonesia, mulai dari masa kolonial hingga era digital. Monumen ini menyajikannya dengan cara yang menarik dan interaktif, sehingga membuat sejarah yang mungkin terdengar membosankan menjadi hidup dan menggugah rasa ingin tahu.

Monumen Pers Nasional juga dilengkapi dengan ruang digitalisasi koran atau majalah lama. Di ruangan ini, pengunjung bisa melihat bagaimana proses digitalisasi dilakukan untuk menyelamatkan karya-karya jurnalistik masa lalu. Tidak hanya itu, pengunjung juga dapat membaca dan mengakses edisi-edisi lama dari koran dan majalah yang telah didigitalisasi. Ini merupakan pengalaman yang unik, mengingat kita bisa menelusuri berita-berita dari dekade yang lalu dan merasakan bagaimana informasi disajikan pada masa itu. 

Selain ruangan yang menyajikan mengenai pers, di Monumen Pers Nasional ini juga terdapat dua perpustakaan, namun hanya satu perpustakaan yang di buka untuk umum. Bagi mereka yang haus akan pengetahuan, perpustakaan di Monumen Pers Nasional adalah tempat yang sempurna.

Monumen Pers Nasional tidak hanya sekadar menyajikan sejarah, tetapi juga memberikan inspirasi bagi para pengunjungnya. Melihat perjuangan para jurnalis di masa lalu, pengunjung diajak untuk menghargai kebebasan pers yang saat ini kita nikmati. Setiap ruangan di monumen ini menggambarkan betapa pentingnya peran pers dalam membangun masyarakat yang demokratis dan berpengetahuan. Kunjungan ke Monumen Pers Nasional di Surakarta adalah perjalanan yang penuh dengan pengetahuan dan inspirasi. 

Dengan berbagai ruangan yang kaya akan informasi sejarah dan perkembangan pers, monumen ini menjadi saksi bisu perjuangan para jurnalis Indonesia. Bagi siapa saja yang menghargai pentingnya informasi dan kebebasan pers, monumen ini adalah tempat yang tepat untuk dikunjungi. Melalui monumen ini, kita dapat belajar dari masa lalu dan termotivasi untuk menjaga dan memperjuangkan kebebasan pers di masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun