Kota Bekasi, yang dikenal sebagai salah satu kota dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia, menghadapi masalah sampah. Penduduknya menghasilkan ribuan ton sampah setiap hari. Contoh lautan sampah pernah terjadi di Kali Jambe, Kabupaten Bekasi. Desa Satria Jaya di Kecamatan Tambun Utara yang pernah menampung 100 ton lebih sampah di aliran Kali Jambe, hingga harus diangkut oleh petugas kebersihan dari Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Wilayah 2 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi. Sampah telah menumpuk dan berukuran hingga 200 meter, menyumbat aliran sungai. Kepala UPTD Persampahan Wilayah 2 DLH Kabupaten Bekasi, Sumardi, bahkan menyatakan bahwa sampah di kali Jambe Kabupaten Bekasi mengeluarkan bau menyengat.Â
Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), volume timbulan sampah di Jawa Barat tercatat mencapai 4,89 juta ton pada 2022 atau ketiga terbesar di Indonesia. Kabupaten Bekasi mengantongi timbulan sampah terbanyak di Jawa Barat dengan bobot 821,37 ribu ton atau sekitar 16,78% dari total sampah di provinsi tersebut. Kota Bekasi menempati urutan kedua dengan timbulan sampah terbanyak di Jawa Barat dengan volume 668,17 ribu ton. Kemudian diikuti Kota Bandung 581,87 ribu ton; Kabupaten Bandung 468,35 ribu ton; dan Kabupaten Indramayu 406,48 ribu ton.Â
Sampah dapat membawa berbagai penyakit ke masyarakat. Sampah-sampah yang mengandung bahan-bahan yang berbau busuk pasti menjadi rumah bagi bakteri E. Coli jika dibiarkan menumpuk hingga musim hujan akan datang. Sampah-sampah ini juga dapat mengundang nyamuk DBD, yang dapat menjangkiti warga.Â
Dengan adanya masalah sampah di Kali Jambe, kita harus berpikir kreatif untuk menemukan solusi untuk mengatasi masalah ini dan membuat Bekasi menjadi kota yang lebih bersih di masa depan. Sebagai generasi muda, kita harus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah. Aplikasi daur ulang saat ini dapat menghubungkan penduduk sekitar dengan bank sampah. Selain itu, sampah dapat diubah menjadi sumber energi modern yang inventif. Mengubah sampah organik menjadi biogas adalah salah satu contohnya.
 Karena itu, sebagai warga, penting bagi kita untuk menyadari lingkungan kita. Tidak membuang sampah sembarangan, berpartisipasi dalam membersihkan lingkungan, bijak menggunakan produk sekali pakai dan melatih diri untuk mengelola sampah mulai dari rumah, serta banyak lagi cara untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H