Indonesia merupakan negara kepulauan yang letaknya strategis salah satunya berada di jalur perdagangan, banyaknya kapal kapal luar yang berlabuh di Indonesia menyebabkan munculnya pengaruh pengaruh kebudayaan dari luar, contoh salah satu hubungan dagang antar Indonesia dan Indonesia yang sudah terjalin dari Tahun 1 M. Hubungan perdagangan ini menyebabkan adanya percampuran kebudayaan  antara kedua bangsa tersebut, seperti Indonesia Akhirnya mengenal agama Hindu dan Budha. Setelah masuknya penyebaran mengenai Hindu Budha muncul lah banyaknya kebudayaan kebudayaan yang menjadi pengaruh terhadap kebudayaan Indonesia salah satu contohnya adalah kebudayaan seni rupa yaitu berupa relief dan candi.Â
    Candi adalah sebuah bangunan utama yang banyak didirikan saat masa Hindu-Budha. Fungsi candi dalam agama Hindu adalah untuk menghormati serta memuliakan dewa-dewi Hindu, contohnya Candi Hindu adalah Candi prambanan yaitu untuk memuliakan Dewa Siwa. candi Kalasan untuk Dewi Tara, candi Sewu untuk Manjustri, dll.
Sementara untuk candi candi bercorak budha berfungsi untuk sarana ritual (memuliakan Budha), menyimpan relikui Buddhis ataupun biksu terkemuka atau keluarga kerajaan penganut budha ( seperti abu jenazah), atau tempat ziarah bagi para penganutnya, Contohnya Borobudur, Sewu, Sari, Plaosan, Banyunibo, Sumberawan, dan Muara Takus. Candi pada umumnya memiliki tiga bagian utama, yaitu : Â
Bhurloka , yaitu bagian bawah candi yang melambangkan dunia fana
Bhuvarloka , yaitu bagian candi yang melambangkan tahap pembersihan dan pemurnian jiwa
Svarloka, Â bagian candi yang melambangkan tempat para dewa atau jiwa yang telah disucikan.
Meski memiliki struktur yang berbeda semua candi sama, masih terdapat perbedaan penting antara candi dijawa tengah dan di jawa timur, ciri ciri candi jawa tengah adalah berbentuk tambun dengan hiasan kalamakara diatas gawang pintu masuk, puncak candinya berbentuk stupa,bahan utamanya adalah batu andesit dan umumnya menghadap ke timur dan adapun di jawa timur ciri ciri candinya adalah berbentuk lebih ramping, punya candinya berbentuk kubus dan diatas gawang tersebut terdapat hiasan kala atau wujud kepala raksasa
(Hapsari, 2016, #)
Candi bukan berbeda hanya dari daerahnya saja tetapi juga tergantung dengan agama atau kepercayaannya, untuk ciri utama candi hindu adalah adanya ratna ( hiasan berbentuk bunga teratai yang masih kuncup) di puncaknya, relief (ukiran ukiran yang membentuk suatu seri cerita atau ajaran) di dinding dindingnya, arca trimurti, durghamagahasasuramardini, agastya, serta ganesha ( baik dalam bilik candi maupun relung dinding candi). Contoh candi hindu di Indonesia, Candi Asu sengi, semarang ( jawa tengah ), candi klero, magelang ( jawa tengah), dan lain lain.
Â
 Adapun bentuk utama candi dalam kepercayaan dalam agama buddha adalah banyaknya budha dalam atribut sederhananya serta banguna stupa dengan budha didalamnya. Selain itu, dikening budha selalu terdapat bintik kecil yang menyimbolkan mata ketiga, yang mampu memandang ke dunia ilahi (nirwana). Candi budha juga mengenal relief, seperti yang terdapat pada dinding candi borobudur ( yang menggambarkan kehidupan sang buddha dan ajaran - ajarannya )  beberapa contoh candi budha di Indonesia adalah Candi kalasan di sleman ( Yogyakarta), candi borobudur di magelang( jawa tengah) , dan lain lainÂ
Dalam seni pahat pengaruh hindu dan budha meninggalkan banyak pengaruhc yang sudah di rintis oleh nenek moyang kita pada zaman megalithikum dalam rupa patung- patung besar. Seni patung dalam masa hindu memiliki bentuk yang lebih proporsional dan memiliki banyak atribut, seperti tampak pada patung patung dewa yang biasa menghiasi candi. Pada candi budha, meskipun bentuknya lebih sederhana, tetapi patungnya dibuat dengan mudra ( gestur atau sikap tubuh yang bersifat simbolis atau ritual).Â