PENDAHULUAN
Sebagai makhluk sosial dan berbudaya yang berorientasi pada ketuhanan, manusia menciptakan makna hidup berdampingan dalam perwujudan sebagai bagian dari komitmen rumah tangga yang diatur oleh norma masyarakat dan berusaha menjalani kehidupan bersama sebagai anggota rumah tangga laki-laki dan perempuan. kehidupan berpasangan, yang berarti mereka telah menjalani kehidupan mereka untuk tujuan tujuan bersama .
Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara laki-laki dan perempuan yang bertujuan untuk membangun dan memelihara hubungan kekerabatan yang rukun dan damai. Perkawinan juga dianggap sebagai ikatan sakral yang bertujuan untuk membentuk keluarga yang abadi dan bahagia. Dalam setiap perikatan, jika kedua pihak memiliki kemampuan atau kesanggupan yang diperlukan untuk melakukannya, masing-masing pihak akan memiliki hak dan kewajiban .
Di tahun-tahun tertentu pernikahan, berbagai jenis konflik muncul. Banyak masalah rumah tangga yang sering terjadi termasuk masalah nafkah, istri yang tidak terampil dalam mengelola rumah tangga, perbedaan pandangan tentang banyak hal, kebiasaan yang berlawanan, masalah anak, keluarga besar yang ikut campur, orang ketiga, masalah hubungan intim, masalah pekerjaan, dan masalah fisik .
Perbedaan kepentingan adalah sumber konflik rumah tangga. Konflik tidak harus dihindari; sebaliknya, mereka harus dihadapi dan dipelajari cara menyelesaikannya. Menghindari masalah tidak akan menyelesaikannya. Saat terjadi konflik, kita harus fokus pada masalah dan masalah daripada pasangan kita untuk mencari kesalahannya.
Tidak perlu membuat masalah menjadi masalah pribadi dengan menghina atau mengata-ngatai pasangan Anda, karena ini dapat menyebabkan sakit hati bagi salah satu pihak. Jika kita dan pasangan kita berteriak satu sama lain, masalah tidak akan selesai. Beri kesempatan kepada masing-masing untuk memberikan perspektif mereka tentang masalah dan dengarkan dengan baik .
PEMBAHASAN
1.DAMPAK PERCERAIAN TERHADAP ANAK
Perceraian adalah bukti buruk dari penyesuaian perkawinan ketika suami dan istri menghadapi masalah dan tidak menemukan cara untuk mempertahankan kehidupan berumah tangga. Beberapa orang hanya mengalami kesulitan menyesuaikan diri saat menghadapi masalah dalam rumah tangga, sehingga lebih mudah menyerah dan memilih perceraian . Peran keluarga sangat penting untuk pertumbuhan anak, terutama ketika mereka beranjak dewasa. Namun, setiap perceraian pastinya mempunyai dampak yang signifikan pada anak. Selain itu, dampak yang mungkin terjadi pada cara bagaimana mereka berpikir tentang masalah sosial di sekitar mereka .
Perceraian orang tua memberikan berbagai dampak pada perkembangan anak. Perceraian orang tua adalah hal terburuk bagi anak karena mereka merasa kehilangan kasih sayang dan cinta dari orang tuanya. Perceraian orang tua juga mempengaruhi perkembangan anak dalam berbagai aspek, yang akan menghambat perkembangan mereka. Perceraian orang tua pada tingkat emosional anak juga menyebabkan konflik batin. Anak menderita dan tertekan, merasa bersalah, dan merasa malu dengan apa yang mereka lakukan.
Remaja yang orang tuanya bercerai akan kebingungan dalam mengambil keputusan apakah mereka akan mengikuti ayahnya atau ibunya. Mereka cenderung frustasi karena peristiwa perceraian orang tuanya menyebabkan keluarga yang tidak stabil dan t Sosial idak harmonis, yang menentukan pada perkembangan kepribadian anak yang tidak sehat .Mereka cenderung frustasi karena peristiwa perceraian orang tuanya menyebabkan keluarga yang tidak stabil dan tidak harmonis, yang menentukan pada perkembangan kepribadian anak yang tidak sehat .