Mohon tunggu...
Rachel Eunike Lendeng
Rachel Eunike Lendeng Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Popularitas Korean Wave sebagai Soft Power bagi Korea Selatan

9 Oktober 2023   01:27 Diperbarui: 9 Oktober 2023   01:31 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: suarainqilabi.com

Pada masa kini, Korea Selatan sangat mempengaruhi industri hiburan dunia. Berbagai tempat di belahan dunia merasakan fenomena ini. Hal ini tentunya memberikan dampak yang besar kepada negara Korea itu sendiri dimana ramainya fenomena Korean Wave atau tersebarnya budaya Korea tentunya secara tidak langsung turut membantu pengembangan negara Korea diberbagai aspek. Sebagaimana yang kita ketahui, Korea adalah salah satu negara yang minim sumber daya alam. Berbagai faktor seperti letak negara, iklim yang ada didalamnya, dan beberapa faktor internal lain menjadikan negara ini sulit untuk dihidupkan karena minimnya sumber daya yang dapat digali dan dikembangkan dari negara ini. Ramainya fenomena Korean Wave yang menyebar ke seluruh penjuru bumi beberapa waktu ini bagaikan membawa angin segar pada negara ini. 

Perkembangan yang begitu pesat dari waktu ke waktu seakan berhasil membangun benteng yang kuat terhadap perkembangan budaya Korea. Hal ini juga dipengaruhi atensi publik yang selalu berantusias tinggi terhadap hal-hal yang ditawarkan fenomena ini, terlebih dalam hal dunia hiburan. Dari dunia hiburan itu sendiri kemudian semakin berkembang hingga menyentuh berbagai aspek lain seperti kuliner, pakaian, skin care, bahasa, bahkan gaya hidup manusia itu sendiri. Pada saat ini perkembangan paling pesat dari fenomena Hallyu sendiri masih ditunjukan oleh dunia hiburan seperti musik dan industri perfilman. Pendapatan yang diperoleh dari industri ini tentu sangatlah fantastis sehingga dapat dikatakan, industri hiburan Korea berhasil membantu bahkan membawa perekonomian negara Korea pada puncak kejayaan. Ini juga yang membuat pemerintah Korea bahkan memberikan perhatian khusus terhadap berkembangnya fenomena Hallyu karena melihat peluang besar yang dapat diperoleh dari dalamnya.

Salah satu contoh yang dapat menjelaskan pengaruh dari fenomena ini, dapat kita lihat dari peristiwa yang belum lama ini terjadi yaitu konser salah satu girl band fenomenal asal Korea yaitu BlackPink yang pada bulan Maret lalu berhasil menggemparkan Indonesia dengan penampilan mereka. Konser yang digelar pada Stadion terbesar di Indonesia ini, yaitu Gelora Bung Karno (GBK) tentunya menghasilkan pendapatan yang tidak sedikit. Dikutip dari TrenAsia konser ini memperoleh pendapatan sekitar Rp. 410 miliar, tentu jumlah ini bukanlah angka yang sedikit. Ini hanyalah satu dari sekian banyak grup K-Pop yang berhasil memperoleh pendapatan besar dari konser -- konser. Selain itu, grup -- grup K-Pop juga terkenal akan penjualan album dan berbagai perintilannya yang juga dapat menyentuh angka fantastis. 

Fenomena Hallyu juga membantu negara dalam memperkenalkan budaya dan ciri khas mereka. Sebagai contoh grup -- grup K-Pop yang memasukkan hal -- hal yang berbau tradisional dalam video clip mereka, contohnya dengan memakai hanbok sebagai salah satu pakaian tradisional asal Korea. Dalam industri perfilman juga tak jarang para aktor dan aktris menunjukkan gaya hidup yang khas serta film -- film yang mengambil latar tempat di berbagai lokasi di negara Korea itu sendiri. Hal ini membuat para penonton, penggemar dan penikmat dari K-Pop terpengaruh akan gaya hidup, cara berpakaian, serta gaya bahasanya. Inilah contoh suksesnya industri Korea dalam memperkenalkan dan mempromosikan budaya mereka di kancah dunia. Indonesia sendiri dikenal memiliki fanbase yang besar dalam dunia K-Pop,  bukti nyata yang dapat kita lihat sehari -- hari dimana maraknya publik khususnya anak -- anak muda yang menggemari K-Pop sehingga tak jarang mereka terpengaruh budaya Korea. Walaupun begitu dengan adanya fenomena ini banyak cara pandang masyarakat luar menjadi terbuka terhadap berbagai hal, dimana mereka jadi lebih bahagia dan bisa bangkit dari depresi. 

Bisa kita lihat dimana pengaruh Korean Wave di kancah dunia sudah berhasil mempromosikan Korea Selatan sendiri. Dengan adanya idol K-Pop yang viral, menimbulkan daya pikat bagi semua kalangan untuk berkunjung ke asal debut K-Pop itu tersebut. Secara tidak langsung para penggemar ingin merasakan suasana yang ada di negara ginseng. Dari contoh tersebut, membuktikan bahwa perkembangan K-Pop di Korea membawa dampak positif bagi para penggemar dan sebagian warga awam yang merasakan perkembangan tersebut. Oleh karena itu, Korea Selatan menggunakan K-Pop sebagai alat untuk mengimplementasikan soft power, guna memberikan manfaat berupa peningkatan ekonomi dan juga membantu dalam memperbaiki dan citra Korea Selatan di mata dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun