Semakin berkembangnya zaman, semakin pula berkembang pergaulan di lingkungan para remaja. Masuknya budaya barat yang tidak dapat disaring oleh beberapa remaja, mengakibatkan mereka terjerumus dalam suatu hal yang tidak baik. Salah satunya gaya pacaran orang luar yang sangat bebas mempengaruhi pola pikir remaja.Â
Saat ini seringkali kita melihat para remaja bahkan yang masih dibawah umur melakukan kegiatan berpacaran layaknya suami istri diantaranya berlibur bersama pasangan keluar kota maupun luar negeri, bermesraan di tempat umum, bahkan pergi ke klub malam. Dari kebiasaan-kebiasaan tidak baik tersebut menyebabkan fenomena hamil diluar nikah tentunya sangat ramai. Hal tersebut tentunya membawa dampak negatif seperti salah satu contohnya banyak bayi tanpa dosa yang dibuang dan diterlantarkan dengan tidak  memikirkan nasib mereka.
Hal tersebut terjadi karena perilaku dan gaya berpacaran yang terlalu bebas dan memiliki rasa penasaran terhadap hubungan seksual diluar nikah. Faktor lain yang menyebabkan kenakalan pada remaja adalah karena faktor kurangnya perhatian orang tua, keluarga Broken Home, kurangnya pendidikan agama sejak kecil, serta kondisi lingkungan sekitar. Perbuatan menyimpang dapat terjadi pada pasangan remaja jika mereka berada pada lingkungan yang mendukungnya sehingga tak sedikit remaja yang hamil diluar nikah akibat pergaulan bebas dengan melakukan seks bebas sebelum pernikahan.
Menurut Sujanto (1981:226) menyatakan bahwa seks bebas atau seks pranikah atau seks yang dilakukan sebelum pernikahan merupakan akibat dari kenakalan remaja. Kenakalan remaja tersebut berawal dari gagalnya pendidikan dalam keluarga. Selain disebabkan oleh gagalnya pendidikan dalam keluarga, hubungan seksual diluar nikah bisa disebabkan karena seringnya menonton video porno.Â
Akibat rangsangan dari menonton tontonan pornografi menyebabkan remaja memiliki hasrat yang kuat untuk melakukan hubungan seksual. Hal tersebut terjadi karena perkembangan teknologi yang semakin canggih dan berkembang terutama internet yang dapat dengan mudah diakses dimana saja terutama oleh remaja dan anak-anak sehingga memudahkan mereka untuk membuka situs pornografi.
Remaja yang tidak mampu mengontrol dirinya, akan terlibat dalam pergaulan bebas, misalnya melakukan seks pranikah, tinggal bersama pasangan yang belum halal yang dapat mengakibatkan kehamilan sebelum pernikahan. Sehingga banyak remaja yang akhirnya menikah dini akibat dari perbuatan yang telah mereka lakukan.Â
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Yayasan Keluarga Kaiser (Kaiser Family Foundation, dalam Santrock, 1998) menyatakan bahwa hal-hal yang mendorong remaja melakukan seks diluar pernikahan adalah karena faktor mispersepsi yaitu penyaluran kasih sayang yang salah dalam masa pacaran, tingkat keimanan yang kurang, serta hubungan seksual dianggap sebagai penyaluran kasih sayang.
Kasus remaja yang putus sekolah sebagian besar disebabkan oleh farktor pernikahan dini akibat hamil diluar nikah atau yang sering disebut kecelakaan hamil sehingga menyebabkan remaja tersebut harus drop out dari sekolah. kasus pernikahan dini akibat hamil diluar nikah rat-rata terjadi pada usia dibawah umur yang dibuktikan dengan informasi yang diperoleh dari KUA (kantor urusan agama). Karena belum cukupnya umur para pengantin yang akan mengajukan pernikahan, sehingga mereka oerlu mengajukan dispensasi pernikahan ke Pengadilan Agama supaya dapat disidang dan mendapatkan persetujuan. Hal tersebut tentu sangat memprihatinkan mengingat remaja merupakan calon penerus bangsa.
Selain faktor lingkungan yang menyebabkan pergaulan remaja menjadi bebas, faktor orang tua sangat mempengaruhi tingkah laku remaja. Agar anak terhindar dari pergaulan bebas, pendidikan orang tua sangat berperan penting untuk anak diantaranya:
- Orang tua membekali anak dengan nilai agama sehingga anak akan terbiasa mengetahui mana hal yang baik dan tidak baik dalam agamanya
- Orang tua perlu menjadi sahabat bagi anak dengan memahami psikologi anak dan bersikap bijak terhadap apa yang dilakukan anak. Dengan pengasuhan yang baik, makan dapat menjadi bonding yang kuat antara ayah, ibu dengan anak
- Orang tua perlu melakukan pengawasan terhadap pergaulan anak dengan teman sebayanya dan memilihkan lingkungan yang baik khususnya dalam memilih sekolah
- Orang tua memberikan edukasi sedini mungkin tentang pergaulan bebas dan dampak buruknya yang dapat merusak masa depan anak dengan menggunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh anak
- Orang tua juga harus memperhatikan tontonan dan bacaan anak. Tentunya orang tua harus meminimalisir penggunaan gadget ketika anak dalam masa perkembangan. Orang tua dapat memberikan pembelajaran atau kegiatan edukatif yang mampu membuat hubungan emosi antara orang tua dan anak menjadi kuat
Oleh karena itu untuk mencegah terjadinya hamil diluar nikah, peran keluarga sangat berperan penting dalam membentuk pribadi remaja yang baik dikarenakan keluarga merupakan lingkungan yang pertama kali berhubungan langsung dengan anak. Jika keluarga berhasil mengarahkan anak kedalam hal positif, maka anak akan mampu menjaga dirinya dari lingkungan yang mempengaruhinya. Sebaliknya jika keluarga kurang memperhatikan anak dan tidak berhasil membentuk karakter anak, tentunya anak akan mudah terpengaruh oleh pergaulan bebas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H