Mohon tunggu...
Rahel Joicefine Sianturi
Rahel Joicefine Sianturi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student

I am currently 17 years old. I am majoring Communication Sciences at UPN 'Veteran' Jakarta University, with a strong interest in Communication. I possess the ability to speak in public and can be a speaker. My enthusiasm and deep interest in Communication drive me forward.

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film Soul oleh Rahel Joicefine Sianturi: Petualangan Jiwa yang Penuh Makna

13 September 2024   19:10 Diperbarui: 13 September 2024   19:23 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Sebagai salah satu penggemar berat film Soul, saya, Rahel Joicefine Sianturi, sangat senang bisa membagikan pendapat saya tentang film ini. Soul adalah film favorit saya karena berhasil menyentuh hati dan membuat saya merenung tentang hidup dengan cara yang sederhana namun begitu bermakna. Dirilis oleh PIXAR pada Desember 2020, film ini disutradarai oleh Pete Docter dan Kemp Powers, yang menghadirkan cerita tentang makna hidup yang dibalut dengan visual indah dan musik jazz yang menawan.

Soul bercerita tentang Joe Gardner, seorang guru musik yang bermimpi menjadi musisi jazz profesional. Ketika dia akhirnya mendapatkan kesempatan besar, sebuah kecelakaan membuatnya masuk ke dunia spiritual bernama The Great Before, tempat jiwa-jiwa dipersiapkan sebelum lahir ke dunia. Di sana, Joe bertemu dengan 22, sebuah jiwa yang belum siap untuk hidup di dunia. Bersama-sama, mereka menjalani perjalanan seru yang mengajarkan Joe (dan kita sebagai penonton) arti sebenarnya dari kebahagiaan dan tujuan hidup.

Film ini sangat istimewa buat saya karena, selain memberikan hiburan, Soul juga mengajak kita untuk menghargai hal-hal kecil dalam hidup. Terkadang, kita terlalu fokus pada tujuan besar dan melupakan momen-momen sederhana yang justru membawa kebahagiaan sejati. Pesan ini sangat menyentuh hati saya dan membuat saya memandang hidup dengan cara yang berbeda.

Selain itu, animasi yang ditampilkan sangat menawan, dan musik jazz yang mengiringi setiap adegan memberi suasana yang begitu hidup. Saya pribadi merasa bahwa film ini tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga telinga.

Namun, meski saya sangat menyukai Soul, saya paham bahwa film ini mungkin memiliki beberapa kelemahan. Alur cerita di bagian tengah mungkin terasa lambat bagi sebagian orang, dan beberapa konsep filosofisnya agak sulit dipahami, terutama oleh anak-anak. Tapi bagi saya, justru di situlah letak keunikan Soul—membawa kita untuk berpikir lebih dalam tentang arti hidup dan kebahagiaan.

Secara keseluruhan, Soul adalah film yang tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga meninggalkan kesan mendalam. Bagi saya, film ini adalah salah satu karya terbaik PIXAR dan sangat layak untuk ditonton, terutama jika kamu ingin menonton sesuatu yang menghibur sekaligus penuh makna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun