Pagi tadi, seperti biasa saya berangkat kerja dengan naik bis kota. Sewaktu saya menunggu bis datang, di perempatan dekat saya berdiri terjadi kecelakaan kecil. Saat itu ada sepeda motor dikendarai anak SMP (saya tau dari seragamnya) dengan memboncengkan ibunya dari arah utara mau menyeberang dan belok ke arah barat. Sedangkan tepat saat itu ada seorang persempuan naik sepeda dari arah barat hendak menyeberang. Jujur saya tidak tau siapa yang salah, yang saya tau pengendara sepeda ini memang agak ragu-ragu (maju-mundur) waktu dia lihat ada motor yang mau ke arahnya. Akhirnya keduanya sama2 jatuh. Saya lihat semua tidak apa-apa karena kecepatan mereka tidak tinggi, si anak SMP dan ibunya tadi langsung bisa berdiri dan menolong pengendara sepeda. Tapi herannya perempuan pengendara sepeda tadi cuma berjongkok di tengah jalan dan menangis, tidak ada yang luka, setelah dibantu pun dia bisa berdiri. Mungkin hanya kaget saja sampai badannya bergetar.
Setelah ditolong dan ditepikan, ibu anak SMP tadi mengeluarkan 2 atau 3 lembar uang sepuluh ribuan dan membujuk perempuan tadi buat menerima. Ibu itu bilang kalau uang itu untuk beli minuman atau apalah. Tapi perempuan tadi tidak mau terima dan pelan2 menuntun sepedanya berangkat lagi.
Saya pribadi memang tidak mau berpikiran negatif, tapi saya hanya sedikit heran kenapa ibu tadi berinisiatif memberikan uang. Uang damai ? Mengapa ? Bukankah pengendara sepeda itu yang ragu2 sehingga membuat bingung pengendara motor ? Kalo begitu, motornya nggak salah donk...
Atau karena ibu itu takut jika pengendara sepeda menuntut macam2 hingga dia yang akan dirugikan ? Jelas saja kalau saat itu ada polisi lewat, maka motor itu akan ditilang karena jelas2 pengendaranya anak SMP (yang secara hukum seharusnya belum punya SIM).
Atau memang budaya / peraturan tidak tertulis seperti itu yang ada di Indonesia ? Salah nggak salah, yang barangnya lebih mahal harus memberi ganti rugi. Mobil ditabrak sepeda motor, yang disalahkan pasti mobilnya, etc.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H