Mohon tunggu...
Rachel Firlia
Rachel Firlia Mohon Tunggu... -

Akan saya coba yg terbaik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pengalaman Belajar Sosiologi Bersama Pak Wahyu

31 Oktober 2014   02:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:06 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari Rabu. Awal aku bersekolah  di SMA, ada guru cowo yang mondar mandir didepan kelas. Heran sih, tapi keheranan itu akhirnya bisa terjawab. Karna guru yang tadi mondar mandir depan kelas itu masuk ke dalam kelas. Guru itu memperkenalkan dirinya didepan kelas. Mukanya sih kayanya tipe orang galak. Dan setelah dia memperkenalkan dirinya, tiba-tiba guru itu ngasih tugas dan sekarang bukan jadwal dia ngajar dikelas. Tapi yaudahlah ya, namanya murid harus terima. Dan satu lagi yang harus diketahui, guru itu ngajar bidang studi SOSIOLOGI. Kebayang ngga sih kita belajar sosiologi yang mungkin akan sedikit membosankan dan guru yang ngajar kalau dilihat mukanya tipe orang galak, pasti tambah ngebosenin pelajaran sosiologinya. Setelah dia banyak berbicara akhirnya keluarlah guru itu dari kelas.

Satu minggu kemudian…

Sekarang jadwal pelajaran sosiologi. Hal yang pertama dibayangin adalah pelajarannya pasti ngga asik. Yang kedua adalah gurunya galak. Yang ketiga ya bisa nambahin sendirilah…

Bel berbunyi pelajaran sosiologi pun dimulai, setelah bel berbunyi ga lama kemudian datang lah guru yang ngajarin sosiologi. Guru itu memasuki koridor kelas. Saat guru itu memasuki koridor kelas, tiba-tiba suasana menjadi sunyi. Tidak ada suara yang terdengar. Hanya hentakan kaki yang berjalan menuju meja guru dan suara jendela yang terhentak karna tiupan angin, dan juga suara murid-murid lain yang terdengar dari luar kelas. Sesampainya dimeja guru. Guru itu langsung memulai materi sosiologi yang akan diajarkan. Awalnya dih udah yakin banget bakanlan bosen dan dengan keadaan guru yang kaya gitu. Tapi ternyata aku salah besar. Emang bener kalau kita menilai orang jangan dari luarnya. Ternyata walaupun muka guru sosiologinya galak tapi hatinya engga. Karna pas belajar gurunya asik banget, cara dia ngajarin tuh bener-bener beda dari yang lain. Dan ternyata sosiologi ngga seburuk yang aku kira. Pelajarannya tuh asik banget dan sangat mendukung dengan guru yang ngajarin. Dari cara metodenya guru itu ngajarin, sehingga kita sebagai murid bisa mengerti dan tidak menganggap suatu pelajaran membosankan. Apalagi dengan serba elektronik yang canggih sekarang ini. Metode yang guru sosiologi diSMA ku ajarkan itu kalau dia ngasih tugas bukan cuma ngasih tugas dikerjain dibuku tulis tapi menggunakan internet. Jadi kita murid-muridnya diajarkan supaya main internet bukan cuma main biasa tapi bermanfaat juga. Dan menurut saya metode itu sangat berhasil.

Dan sampai seterusnya saat belajar sosiologi aku sama teman-teman ga pernah bosen malah kita mewajibkan guru sosiologi yang bernama pak Wahyu atau yang akrab dipanggil pak Wajenk harus masuk ke kelas kita untuk ngajarin pelajaran sosiologi menggunakan metodenya.

Ps : terimakasih buat pak Wahyu atau pak Wajenk yang menginspirasikan saya untuk membuat “ Pengalaman Belajar Sosiologi Bersama Pak Wahyu” dan buat kita semua jangan menilai orang khususnya guru dari luarnya ya….

Mohon maaf  bila ada kata-kata yang kurang berkenan. TERIMAKASIH!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun