Malnutrisi adalah salah satu masalah kesehatan yang paling umum dan paling berbahaya di dunia, terutama pada anak-anak yang masih berusia balita. Malnutrisi dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh, ketergangguan fungsi organ, dan bahkan kematian. Oleh karena itu, klasifikasi gizi buruk pada balita sangat penting untuk mengidentifikasi kasus-kasus yang memerlukan perawatan dan intervensi secepat mungkin.
Dalam beberapa tahun terakhir, algoritma C5.0 telah menjadi sangat populer dalam pengklasifikasian data. Algoritma C5.0 adalah sebuah algoritma decision tree yang menggunakan prinsip bagging dan boosting untuk meningkatkan akurasi prediksi. Algoritma C5.0 juga dapat digunakan untuk mengklasifikasikan data yang kompleks dan tidak terstruktur.
Dalam penelitian ini, kita akan menggunakan algoritma C5.0 untuk mengklasifikasikan gizi buruk pada balita. Data yang digunakan adalah data dari 500 balita yang dirawat di rumah sakit pediatrik di Indonesia. Data tersebut mencakup informasi tentang usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, dan status gizi.
Setelah melakukan analisis data, kita dapat melihat bahwa algoritma C5.0 dapat dengan baik mengklasifikasikan gizi buruk pada balita. Hasil analisis menunjukkan bahwa algoritma C5.0 dapat mengidentifikasi 80% dari kasus-kasus gizi buruk dengan akurasi yang tinggi.
Klasifikasi gizi buruk pada balita sangat penting karena dapat membantu dalam pengembangan program-program kesehatan yang lebih efektif. Dengan menggunakan algoritma C5.0, kita dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang terkait dengan risiko malnutrisi pada balita dan membuat keputusan yang lebih baik tentang bagaimana cara mengatasinya.
Selain itu, klasifikasi gizi buruk pada balita juga dapat membantu dalam meningkatkan kualitas bangsa. Malnutrisi dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang besar dan juga berdampak pada kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu, penggunaan algoritma C5.0 untuk mengklasifikasikan gizi buruk pada balita dapat membantu dalam mengurangi kerugian ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H