Indonesia memiliki banyak kota dengan karakteristik yang unik dan mempesona. Di antara kota-kota tersebut, Malang dan Bandung sering kali menjadi topik pembicaraan karena memiliki vibes atau suasana yang mirip. Kedua kota ini dikenal dengan udara yang sejuk, pemandangan alam yang menakjubkan, serta atmosfer yang nyaman. Ternyata, kemiripan antara Malang dan Bandung tidaklah kebetulan. Kedua kota ini memiliki jejak sejarah yang mengarah pada satu arsitek tata ruang kota yang sama, yaitu Thomas Karsten.
Thomas Karsten merupakan seorang arsitek dan 'urban planner' yang berasal dari Belanda. Ia memiliki pengaruh besar dalam perkembangan tata ruang kota di Indonesia pada awal abad ke-20. Karsten dikenal dengan konsep perencanaan kota yang memperhatikan keseimbangan antara alam dan pembangunan. Prinsip-prinsip yang ia terapkan meliputi penggunaan ruang hijau, tata kota yang teratur, serta integrasi antara lingkungan sosial dan budaya setempat. Ia memiliki peran penting dalam merancang tata ruang kota di Malang dan Bandung, yang masih terasa hingga saat ini.Â
Salah satu kemiripan vibes antara Malang dan Bandung yang berasal dari Thomas Karsten adalah keberadaan alun-alun sebagai pusat kota. Di Malang, terdapat Alun-Alun Tugu sebagai pusat kegiatan masyarakat, sedangkan di Bandung terdapat Alun-Alun Kota sebagai pusat kehidupan kota. Thomas Karsten memahami pentingnya ruang terbuka publik sebagai tempat berkumpulnya penduduk dan menghadirkan suasana yang hidup di tengah kota.
Selain itu, tata ruang kota di Malang dan Bandung juga memiliki kesamaan dalam penggunaan bangunan bersejarah sebagai 'landmark'. Karsten memiliki peran dalam mempertahankan bangunan-bangunan bersejarah yang ada di kedua kota ini. Contohnya, di Malang terdapat Gedung Balai Kota yang dibangun pada tahun 1927 dan masih berdiri kokoh hingga sekarang. Di Bandung, Karsten juga terlibat dalam pemugaran Gedung Sate yang menjadi salah satu ikon kota.
Selain alun-alun dan bangunan bersejarah, Karsten juga mengusulkan pembangunan jalan raya yang menghubungkan berbagai tempat penting di dua kota ini. Di Malang, Karsten merancang Jl. Ijen sebagai jalan utama yang menghubungkan pusat kota dengan kawasan perumahan. Di Bandung, Karsten terlibat dalam perencanaan Jl. Asia Afrika yang menghubungkan Gedung Sate dengan Alun-Alun Kota.