Mohon tunggu...
Rachel
Rachel Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

gps

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hasil Observasi Aktivitas Ekonomi Warga Desa Buntu Wonosobo

3 April 2024   08:24 Diperbarui: 3 April 2024   08:42 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Minggu, 3 Maret 2024 (Dok. pribadi)

Masyarakat ini juga diklasifikasikan dalam industri ekonomi, seperti kelas menengah, kelas bawah, dan kelas atas atas. Untuk menentukan kelas dalam suatu perekonomian sejujurnya mudah: lingkungan, penandaan, dll. Namun, akan lebih mudah untuk menilai harga jika Anda berbelanja atau bekerja/belajar dan menelitinya. Berjalan satu mil dengan teman-teman mengelilingi saya saat kami menapaki jalan terjal menuju pos. 

Beberapa langkah pertama dimulai dengan tanda di atasnya yang bertuliskan 'Desa Buntu' diikuti dengan ladang luas yang berisi panen selama setahun. Kami lalu menaruh barang bawaan dan barang bawaan kami di rumah pilihan kami yang jaraknya cukup jauh dari pos dan ditambah lagi jalan turun dan naik sangat licin. Sambutan hangat dari kedua orang tua kami dengan teh dan beberapa makanan ringan saat mereka membawa kami ke kamar. Rumah itu rapi, tidak ada yang mewah, namun tidak terlalu memadai sehingga tidak bisa disebut rumah. Setelah itu kami kembali mengambil tas kami dan melanjutkan ke acara berikutnya yaitu mewawancarai beberapa penduduk desa mengenai pendapatan, hasil dan keadaan ekonomi mereka.

Tuan rumah pertama saya berikutnya adalah Pak Supadi dan istrinya. Setara dengan individu lain dalam masyarakat ini, mereka bekerja sebagai petani yang memanen setiap hari mulai fajar hingga matahari terbenam. Yang membedakan kedua inang ini adalah pendapatannya, jika dicermati secara seksama inang tersebut bisa memperoleh keuntungan lebih dari 2,3 juta rupiah jika hasil panennya gagal panen. Namun mereka bisa mendapatkan keuntungan lebih dari 5 juta rupiah jika berhasil atau hasil panennya berhasil dipanen. Tempat ini tak lain adalah ladang yang sangat banyak sehingga untuk menjawab apa yang mereka panen tidak akan jauh dari ekspektasi. Yang membedakan kedua inang ini hanyalah jenis sayurannya yang spesifik, namun keduanya adalah petani sayuran. Kedua tuan rumah ini sangat mirip dalam hal motif dan cara mereka mengatasi krisis ekonomi.

Ringkasnya, mengungkapkan rasa syukur atas keadaan ekonomi seseorang berarti mengakui dan menghargai stabilitas keuangan, peluang, dan sumber daya yang dimilikinya. Pola pikir ini mendorong sikap positif, kerendahan hati, dan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya kesejahteraan finansial.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun