Sumber: Milis
Salah satu hadist sahih paling kesohor yang ternyata mengandung unsur Israiliyat yang merendahkan Allah SWT dan para NabiNya adalah tentang Isra-Mi’raj. Hadist ini mengenai suatu kejadian penting yang tidak ada di dalam Al-Qur’an dan hadits ini dijadikan landasan Sholat lima waktu, yang diperintahkan oleh Allah SWT:
1.   Kenyataan sebelum keberangkatan
2.   Masjid
3.   Kejadian di hadapan Allah
Sahih Muslim Book 001, Number 0314:
1.  Nabi Muhammad sedang berada di dekat Ka’bah dalam keadaan setengah tidur dan bangun.
2.   Sosok misterius mendatanginya dan mengajak Nabi pergi.
3.   Sebuah baskom/bejana berwarna emas dibawakan ke Nabi berisi air zam-zam.
4.   Hati Nabi dibuka dari bagian ini sampai bagian itu, yang kemudian dijelaskan dari bagian bawah dadanya.
5.   Hati Nabi diambil dan kemudian di cuci dengan air zam-zam dan setelah itu dikembalikan ke posisi semula, setelah diisi dengan iman dan hikmah.
6.   Buraq datang, Nabi berangkat menaiki Buraq sampai kepada Surga yang terendah.
Sementara orang yang sama menceritakan kisah yang agak lain:
Sahih muslim Book 001, Number 0313:
1.   Atap rumah Nabi dibongkar/dibelah ketika sedang di Mekah.
2.   Malaikat Jibril datang turun dan membuka dada Nabi dan kemudian mencucinya dengan air zam-zam.
3.   Malaikat Jibril baru setelah itu membawakan bejana emas yang berisi iman dan hikmah.
4.   Dan isi bejana tersebut dituangkan ke dalam dada Nabi, setelah itu ditutup.
5.   Setelah itu Malaikat Jibril mengajak Nabi pergi sambil memegang tangan Nabi.
6.   Tidak ada berita tentang Buraq di sini.
Kenyataan pertama: Nabi sedang berada di dekat Ka’bah dan sedang dalam keadaan setengah tertidur dan setengah terbagun. Kabar yang lain oleh orang yang sama diceritakan sedang berada di dalam rumahnya ketika atap rumahnya dibelah/dibongkar.
Dari kenyataan pertama ini mungkin seseorang yang tertutup mata hatinya tidak menemui kejanggalan tapi mari kita lihat hadist lain yang berhubungan dengan ini. Masih diceritakan oleh orang yang sama.
Sahih muslim Book 001, Number 0312:
Di sini dikabarkan yang datang bukannya sosok misterius (tidak disebutkan siapa) seperti disebutkan dalam hadist No.314 yang bertentangan dengan hadist No.313 karena diceritakan yang datang adalah Malaikat Jibril, tapi di sini digambarkan tiga Malaikat mendatanginya di dalam mesjid, ketika beliau sedang tidur di dalam mesjid.
Pertanyaan: mana yang benar sosok misterius atau Malaikat Jibril atau tiga Malaikat yang mendatangi Nabi ketika beliau sedang berada di dua tempat yang berbeda (rumah dan dekat Ka’bah (mesjid)?.
Lalu pada kenyataan No.314, digambarkan sosok misterius ini membawa bejana berisi air zam-zam yang kemudian dipakai untuk mencuci hati Nabi. Sementara itu, di kenyataan No.313 tidak dijelaskan air zam-zamnya dari mana dan bejana emas tersebut berisi iman dan hikmah?
Keterangan selanjutnya masih dari orang yang sama dan Kitab yang sama:
Diberitakan sebelum operasi hati itu, Nabi diajak pergi oleh sosok misterius sementara di kenyataan lain setelah operasi itu baru Nabi diajak pergi oleh Malaikat Jibril, sementara yang pertama disebutkan ada kehadiran sosok Buraq dan yang kedua tidak memberitakan tentang Buraq. Nabi diajak pergi ke atas ke Surga yang paling rendah.
Sahih Muslim juga Book 001, Number 0310:
Di sini setelah hati Nabi dicuci oleh air zam-zam, Nabi ditinggalkan pergi ditempatnya. Kenapa hati Nabi dicuci, akal kita akan bertanya-tannya mengenai hal ini, rupanya dalam hadist yang lain diceritakan juga.
Sahih muslim Book 001, Number 0311:
Di sini diceritakan ketika Nabi sedang bermain dengan temannya Malaikat Jibril datang. Kemudian mengeluarkan hati Nabi dan dari hati tersebut dikeluarkan gumpalan darah dan Malaikat Jibril berkata: ini adalah (gumpalan darah tersebut) adalah bagian dari Setan di dalam kamu. Kemudian setelah gumpalan darah tersebut dikeluarkan dicuci dengan air zam-zam di dalam bejana emas dan dikembalikan ketempat semula. Seorang anak berlari ke ibunya dan melaporkan bahwa Nabi telah dibunuh, orang-orang berlari kepada beliau dan menemukan warna Nabi berubah dan Anas mengklaim melihat bekas jahitan di dada Nabi.
Pertanyaan: jika kisah itu diberitakan ketika Nabi waktu kecil, apakah Anas Ibn Malik kenal Nabi sejak masa kecil? dan apakah Malaikat Jibril mengoperasi dengan jarum dan jahitan yang bisa terlihat bekasnya?
Andai kata kisah hadist terakhir adalah dalam waktu berlainan lalu kenapa Nabi sampai dua kali dibedah dadanya dan dikeluarkan hatinya yang kemudian dicuci dengan air zam-zam. Dan apakah mungkin gumpalan darah dalam hati Nabi yang dikeluarkan oleh Malaikat Jibril adalah berasal dari bagian Setan? Mungkinkah seorang Nabi Allah yang telah menjadi utusan Allah SWT dikabarkan di dalam tubuhnya ada bagian dari Setan?. Moral apa yang ingin disampaikan di sini?.