Membaca komentar akun-akun gosip yang bertebaran di media sosial membuat dua belah pihak yang dibicarakan teradu domba. Mereka saling melemparkan fakta-fakta yang mereka yakini benar. Â Saling menuduh hingga terprovokasi. Jalur hukum ditempuh supaya pihak lawan luluh. Akun-akun gosip itu lebih baik mengganti namanya menjadi Tukang Adu Domba.
Makna teradu domba menurut KBBI adalah menjadi berselisih karena hasutan orang lain. Adu domba bukan lagi menjadi sebuah politik pecah belah namun sudah bergeser menjadi budaya. Menjadi kebiasaan yang dianggap sepele. Hubungan persahabatan teradu domba hanya gara-gara ada kalimat-kalimat hasutan yang didapatkan dari pihak lain. Mungkin secara tidak sadar pihak lain hanya menyampaikan kebenaran yang mereka tahu tapi ternyata kebenaran yang disampaikan pihak lain itu memecah belah persahabatan.
Kasus lain ketika seorang supir kasihan kepada majikannya dengan gamblang menceritakan kenakalan-kenakalan suami majikannya. Niatnya memang menyampaikan kebenaran tapi yang terjadi menjadi  boomerang. Rumah tangga majikannya berantakan dan si supir pun dipecat.
Yang disampaikan itu memang harus benar tapi tidak semua kebenaran harus disampaikan. Pikirkan efeknya terlebih dahulu sebelum menyampaikan sesuatu. Jika efeknya memecah belah maka lebih baik diam karena Allah saja menutup aib-aib hambanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H