Permata.Bener Meriah. - setelah melalui proses yang panjang akhirnya salah seorang putra Buntul Kepies kecamatan Permata kabupaten Bener Meriah kembali raih gelar S2 di Universitas Terbuka program studi Magister Administrasi Publik (MAP). walaupun Kampung Buntul Kepies secara georafis berada langsung di pinggiran hutan gunung gereudong namun masyarakat kampung ini banyak yang mampu menuntaskan pendidikan diberbagai universitas di Indonesia bahkan sekarang ada salah seorang putra kepies sedang menjalankan pendidikan di Mesir.
Rabudin Ramli adalah sosok yang tidak asing lagi di mata masyarakat Kampung kepies baik dari segi pergaulan, aktivitas serta sosok yang sangat kocak ini banyak memberikan motivasi kepada juniornya untuk terus berupaya dan berusaha menjadi diri sendiri untuk lebih baik, serta optimis dalam melakukan apapun yang bertujuan untuk kebaikan.
Rabudin Ramli adalah anak dari pasangan Alm. Ajibedul dan Almh. Fatimah, yang merupakan anak ke 8 dari 9 bersaudara. yang saat sekarang ini bekerja di Pemda Gayo Lues sejak 2006 yang lalu, mulai dari tenaga pendidik di SMPN 1 Blangkejeren, Kasi SMP Bidang Dikmen, Kasi GTK Bidang Dikdas, Kasubbag Umum Satpol PP dan WH, Sekretaris Satpol PP dan WH, Kabag Humas Setdakab dan sekarang menjabat sebagai Kabid Di dinas Pertanahan. memiliki 3 orang anak 1 putra dan 2 putri dimana 2 orang anaknya sedang menjalani pendidikan di Pesantren Modern Darul Ihsan Darussalam Banda Aceh dan beristrikan Nurmi, AMF staf Puskesmas Kota Blangkejeren.
Rabudin Ramli yang lebih akrap di sapa RaRa menuntaskan jenjang SD di SDN Buntul Kemumu tahun 1991/1992, MTsN 1 Banda Aceh Tahun 1994/1995, SMAS Bandar ( SMA Permata) Tahun 2001, S1 STKIP Al-Washliyah Banda Aceh 2005. memang salah satu faktor yang mendorong RaRa mengikuti pendidikan S2 adalah motivasi dari anggota keluarga yang sudah terlebih dahulu menuntaskan S2 baik di dalam maupun diluar negeri, disamping sebagai motivasi buat anggota keluarga dan tentunya bagi masyarakat Kepies secra umum.
saat dikonfirmasi kapan dilaksanakan wisuda Rara menuturkan bahwa jika merujuk pada jadwal akademik universitas maka diperkirakan di antara bulan 7 atau 8 mendatang pungkasnya. saat ditanyakan pengalaman saat menjalani pendidikan di Universitas Terbuka Rara menggambarkan bahwa Kuliah di universitas terbuka merupakan suatu solusi terbaik baik kita yang sibuk dalam aktivitas pekerjaan karena disamping sistem perkuliahan secara daring juga dilakukan secara langsung (tatap muka) tergantung kepada calon mahasiswa itu sendiri. namun yang perlu menjadi catatan bahwa kuliah di universitas ini memang kita dituntut untuk senantiasa membaca dan belajar. mungkin yang menjadi kendala hanya disaat penyusunan tesis atau skripsi dimana salah satu dosen pembimbing itu berada di pulau jawa bahkan ada yang di sulawesi sehingga komunikasi hanya bisa dilakukan melalui daring, sehingga efektivitas bimbingan akan sedikit terkendala, disamping pihak UT senantiasa memberikan pembimbing kepada mahasiswa mereka-mereka yang mempunyai lesensi yang lebih dari yang lain. serta para penguji yang direkrut dari universitas unggulan dan mempunyai jam terbang yang tinggi, sehingga kita dituntut untuk benar-benar harus mempersiapkan diri secara matang baik lahir maupun bathin jelasnya.
kreator RR
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H