Blangkejeren.Prokopim.gayolues.com - Wakil Bupati Gayo Lues yang di dampingi Sekda Ir. Rasyidin Porang, Asisten Pemerintahan, Keistimewaan Aceh dan Kesra Muslim, SE.,M.AP, Ketua Komisi Bidang Kesra El Amin, Â Kadiskes, Kadiskominfo, Kabag. Prokopim, Kepala BPJS Gayo Lues,serta Para peserta yang terdiri dari kepala klinik di Gayo Lues, Dirut RSUMAK , Kepala Puskesmas dan SKPK terkait lainnya di Bale Pendopo Bupati Gayo Lues Rabu, 19 Januari 2022, dalam sambutannya Wakil Bupati Gayo Lues H. Said Sani memaparkan bahwa Program JKN-KIS merupakan bagian dari program pembangunan kesehatan yang perlu didukung karena besarnya manfaat yang dirasakan oleh masyarakat. Data secara nasional menunjukan bahwa JKN berdampak pada penurunan out of pocket (belanja pribadi) masyarakat terhadap layanan kesehatan. Â
Bayangkan jika out of pocket ini tinggi yang pada ujungnya akan mengancam terjadinya bencana finansial di beberapa kelompok masyarakat, dan secara efek domino juga akan berdampak pada angka kemiskinan, daya konsumsi dan akhirnya pertumbuhan ekonomi akan semakin rendah. Untuk itu, program ini harus didukung oleh semua pihak termasuk pemerintah daerah dan seluruh perangkat yang ada di dalamnya. Sebagai bagian dari propinsi aceh yang telah menganggarkan jaminan kesehatan aceh bagi seluruh penduduk aceh, kita patut bersyukur bahwa hampir seluruh penduduk gayo lues telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir ketika perlu mengakses layanan kesehatan karena telah ada yang menjamin.Â
Namun disisi lain dengan semakin mudahnya masyarakat mengakses layanan kesehatan karena adanya penjamin tentu akan berdampak pada peningkatan akses kepada layanan kesehatan itu sendiri. Sehingga fasilitas kesehatan harus siap dengan kualitas pelayanan sesuai dengan yang diharapkan dan didambakan oleh masyarakat. Kita tentu paham bahwa program jkn-kis ini adalah program yang berprinsip gotong royong dan subsidi silang dimana yang sehat membantu yang sakit, sehingga peran fasilitas kesehatan sedianya tidak hanya menunggu saat masyarakat sakit baru memberikan layanan, namun berikan juga layanan kepada masyarakat yang sehat agar mereka selalu tetap sehat. Harapan besar untuk dapat memberikan layanan seperti ini tertumpu pada fasilitas kesehatan tingkat pertama (puskesmas, klinik pratama / dokter praktek perorangan). Â Sebagai fasilitas yang paling dekat dengan masyarakat, maka fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP kami harapkan dapat melaksanakan pelayanan kesehatan yang bersifat komprehensif mulai dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative.
Pesan saya kepada pimpinan FKTP khususnya puskesmas, sentuhlah masyarakat diwilayah kerja saudara dengan pelayanan yang saya sebutkan tadi. Jangan sampai ada masyarakat yang tidak merasakannya. Karena sekalipun dia tidak sakit, saudara dan jajaran harus tetap memberikan layanan dalam bentuk promotif dan preventif. Lakukanlah pelayanan yang mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja saudara masing-masing, karena banyaknya masyarakat yang sakit bukanlah prestasi dalam pembangunan kesehatan kita. Selain itu, FKTP diharapkan juga dapat memberikan layanan untuk kasus-kasus yang seharusnya menjadi kompetensinya. Karenanya pastikan sarana pendukung yang dibutuhkan untuk memenuhi kompetensi itu tersedia.Â
Optimalkan pemanfaatan dana operasional kapitasi untuk penyediaan tersebut. Bagi puskesmas, tentunya sarana pendukung yang bersifat belanja barang modal dapat diupayakan dari penganggaran melalui dinas kesehatan. Â Jangan sampai banyak yang tidak dapat ditangani sehingga akhir rujuk ke fasilitas kesehatan rujukan. Dampaknya pelayanan kesehatan rujukan membludak. Oleh sebab itu sekali lagi saya mengingatkan, agar perkuat kompetensi di FKTP baik dari sisi sdm maupun sumber daya pendukungnya.Â