Mohon tunggu...
Rabina Amara Yusra
Rabina Amara Yusra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa semester 5 yang mencoba untuk keluar dari zona nyaman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gen Z dan Transformasi Politik: Arus Baru dalam Pilpres 2024

27 Desember 2023   20:18 Diperbarui: 27 Desember 2023   20:37 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemilihan Presiden 2024 di Indonesia akan menjadi panggung bagi Gen Z untuk memainkan peran kunci dalam mengarahkan masa depan politik negara ini. Dengan karakteristik unik dan pandangan progresif, suara generasi ini dapat membentuk dinamika politik yang menarik. Berikut adalah beberapa aspek yang membedakan kontribusi Gen Z dalam Pilpres 2024:

1. Aktivisme Digital dan Pengaruh Media Sosial
Gen Z dikenal sebagai pengguna aktif media sosial dan seringkali menjadi pelopor kampanye-kampanye online. Suara mereka dapat mengalir dengan cepat dan meluas di dunia digital, menciptakan pengaruh yang signifikan. Kandidat yang mampu memahami dan memanfaatkan media sosial akan memiliki keunggulan komunikatif.

2. Desakan akan Keterbukaan 
Gen Z tumbuh dalam era informasi yang mudah diakses. Mereka menuntut keterbukaandari para pemimpin. Kandidat yang dapat menunjukkan rekam jejak yang jelas, serta transparansi dalam kebijakan dan tindakan mereka, akan memenangkan kepercayaan generasi ini.

3. Kepekaan terhadap Isu Sosial dan Lingkungan
Isu-isu sosial dan lingkungan menjadi fokus utama bagi Generasi Z. Mereka mendukung kandidat yang memiliki tanggung jawab sosial dan komitmen nyata terhadap perlindungan lingkungan. Visi ke depan yang inklusif terhadap isu-isu ini dapat memenangkan hati generasi yang peduli ini.

4. Teknologi sebagai Pemangkin Partisipasi
Gen Z merangkul teknologi sebagai alat untuk berpartisipasi dalam proses politik. Aplikasi dan platform berbasis teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan partisipasi pemilih muda. Kandidat yang memahami dan memanfaatkan potensi teknologi ini dapat membangun hubungan yang kuat dengan generasi ini.

5. Pembentukan Identitas Politik
Gen Z cenderung membentuk identitas politik mereka sendiri, tidak selalu terikat pada garis partai konvensional. Mereka lebih suka melihat pada substansi dan integritas individu daripada afiliasi partai. Kandidat yang mampu menyampaikan pesan yang sesuai dengan nilai-nilai generasi ini akan lebih berhasil mendapatkan dukungan.

Pilpres 2024 di Indonesia akan mencerminkan semakin dominannya suara Gen Z dalam politik. Pemimpin dan partai politik yang dapat beradaptasi dengan nilai-nilai, aspirasi, dan dinamika unik yang dimiliki oleh generasi ini akan memiliki peluang besar untuk membawa perubahan positif dan menciptakan politik yang lebih inklusif.

Gen Z, dengan karakteristik unik dan ciri khasnya, membawa potensi besar dalam memberikan dinamika baru pada politik. Namun, dalam menilai pemimpin atau partai politik yang dianggap "dekat" dengan Gen Z, penting untuk melihat lebih dari sekadar strategi komunikasi atau pemanfaatan media sosial.

Penting untuk:

 1. Substansi Kebijakan
Melihat pada substansi kebijakan yang diusulkan oleh pemimpin atau partai politik. Seberapa baik mereka merespons isu-isu kritis yang dihadapi oleh Generasi Z seperti lingkungan, pendidikan, dan keadilan sosial?

2. Rekam Jejak dan Integritas
Menilai rekam jejak dan integritas calon pemimpin. Apakah mereka memiliki catatan keberhasilan dan komitmen terhadap nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh Gen Z, ataukah hanya sekadar retorika tanpa tindakan nyata?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun