Berjalan menelusuri desa-desa adalah hal yang sangat menarik bagi kami, mengenal karakteristik masyarakat, Suku, Budaya, Agama dan hal-hal unik lainnya yang tentunya berbeda dari daerah asal kami tinggal. Suku Dayak dan Melayu merupakan suku mayoritas yang terdapat di kecamatan Sekayam, berdasarkan penelusuran data ternyata Suku dayak ini kental akan budaya dan adat istiadat. Memang benar guys..adat istiadat suku Dayak di daerah ini masih benar-benar terjaga, Sungguh Indonesia kaya akan Budaya.
Pada saat survei menuju beberapa desa di Kecamatan Sekayam, Langkah kami terhenti di Desa Pengadang, Bukan karena desa tersebut adalah target kami selanjutnya untuk mendata tentang situasi kesehatan di Kecamatan Sekayam, melainkan karena kami mendapat undangan dari Kepala desa untuk menghadiri acara adat Gawai Pancang.
Tidak hanya itu saja, setelah melakukan ritual memeluk tiang pancang, para pengunjung pun wajib meminum “tuak” yang akan di suguhkan oleh parah tokoh adat.
Tuak adalah salah satu minuman beralkohol yang dibuat sendiri oleh warga setempat untuk melengkapi acara adat tersebut. Yaa..rasanya cukup membuat saya sedikit puyeng karena ini adalah kali pertama saya meminum minuman tersebut, Pengunjung juga di perbolehkan untuk naik ke dalam rumah adat tersebut.
Rumah panggung yang terbuat dari papan, Rumah tersebut terdiri dari dua lantai dan di tengahnya terdapat tiang pancang yang diguanakan untuk melakukan adat memeluk tiang. pada saat naik kelantai dua terdapat beberapa tokoh adat yang sedang melakukan ritual yang tentumya tersedia beberapa macam sesajen di dekat mereka. Paha babi yang belum di masak, nasi ketan, bunga dsb. Sementara di lantai dua adalah tempat untuk berdoa pada nenek moyang atau leluhur suku Dayak, dalam ruangan tersebut terdapat banyak tengkorak kepala peninggalan para leluhur, dan beberapa barang peninggalan leluhur yang di gantung di tiap sudut dinding ruangan tersebut.
Setelah naik kerumah adat tersebut pengunjung di persilahkan untuk memeluk kembali tiang pancang untuk melihat apakah terdapat perubahan setelah masuk kerumah panggung atau rumah adat tersebut. Unbelieveable!! Ternyata berubah..yang awalnya pada saat saya memeluk tiang tersebut jaraknya agak jauh pada saat diukur, namun setelah naik kerumah panggung ternyata malah makin dekat..heheh
Percaya tidak percaya itulah kepercayaan dan adat istiadat yang masih dipegang teguh oleh masyarakat suku Dayak di perbatasan Malaysia. Mari lestarikan Budaya Indonesia guys...
Salam Perbatasan