Mohon tunggu...
Rabiatul Adawiah
Rabiatul Adawiah Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Nakes di pkm

belajar belajar dan terus belajar... - Purna Nusantara Sehat Team Based Kemenkes RI 2015, Puskesmas Balai Karangan, Kab. Sanggau, Kalbar - Penugasan Khusus Individu Kemenkes RI 2017, Puskesmas Biduk-Biduk, Kab. Berau, Kaltim

Selanjutnya

Tutup

Money

Analisis SWOT melalui Kampanye Anti Rokok...

23 Oktober 2012   13:08 Diperbarui: 7 Januari 2016   10:15 7567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dalam kehidupan sehari-hari, kegiatan kampanye ini dapat dilakukan dalam berbagai bidang, mulai dari bidang ekonomi, sosial budaya, kesehatan, politik dan bidang-bidang lainnya. Dalam bidang pemasaran ada yang disebut kampanye promosi. Dalam bidang politik ada kampanye orsospol dan lain sebagainya. Namun pada prakteknya, terlihat nyata bahwa kampanye promosi yang bersifat komersil lebih berhasil dibanding kampanye dalam bidang-bidang lain. Hal ini terjadi karena kampanye promosi selalu menyampaikan informasi mengenai barang atau jasa yang memang merupakan kebutuhan masyarakat.

Pengertian Pemasaran Sosial

Pemasaran social sering disebut sebagai pemasaran perilaku social. untuk Organisasi Nirlaba". Prof. Philipp Kotler, seorang ahli pemasaran terkemuka di dunia memberi definisi pemasaran perilaku sosial sebagai : "suatu desain implementasi/penerapan dan kendali program-program yang dirancang untuk mempengaruhi dan atau mengubah perilaku dengan cara yang diyakini oleh pemasar ada dalam minat masyarakat dan untuk kepentingan masyarakat itu sendiri (Kotler, 1995: 643)."

Konsep ini sudah berkembang di berbagai negara di dunia dan sudah terbukti berhasil dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Di Indonesia kampanye dengan konsep pemasaran sosial ini telah turut mendukung keberhasilan program-program di bidang kesehatan seperti program penyuluhan gizi, program imunisasi, pemasyarakatan posyandu, pelayanan keluarga berencana dan lain-lain.

Pengertian rokok

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.

Dampak dan bahaya rokok

Jumlah kematian dan klaim perokok Menurut penelitian Organisasi Kesehatan dunia (WHO), setiap satu jam, tembakau rokok membunuh 560 orang diseluruh dunia. Kalau dihitung satu tahun terdapat 4,9 juta kematian didunia yang disebabkan oleh tembakau rokok.
Selain mengklaim mendapatkan kenikmatan dari output rokok, perokok juga mengklaim bahwa rokok dapat meningkatan ketekunan bekerja, meningkatkan produktivitas dan lain-lain. Tetapi klaim ini sulit untuk dibuktikan karena adanya nilai abstrak yang terlibat dalam output merokok. Para ahli malah memperkirakan bahwa rokok tidak ada hubunganya dengan klaim-klaim di atas. Malah terjadi sebaliknya, menurunnya produktiviats seseorang karena merokok akibat terbaginya waktu bekerja dan merokok. Selain itu berdasarkan penelitian terbaru menyatakan bahwa merokok dapat menurunkan IQ. (dari berbagai sumber)

Bahaya bagi tubuh yaitu bisa mengakibatkan kanker, paru-paru, impotensi dan gangguan pada janin, sedangkan bahaya bagi lingkungan dapat menimbulkan polusi udara yang ditimbulkan dari asap rokok yang dihisap.

Sebenarnya yang paling berbahaya diantara perokok pasif dan perokok aktif, perokok pasif lah yang berbahaya sebab perokok pasif menghisap asap rokok yang paling banyak. Rokok juga selain berbahaya juga bisa mematikan dan akan menimbulkan kecanduan kepada pemakainya.
Merokok bagi orang dewasa bisa berbahaya apalagi bagi anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah. Oleh Karena itu, merokok dilarang di sekolah maupun di luar sekolah.
CO, Tar, dan Nikotin tersebut berpengaruh terhadap syaraf yang menyebabkan :

v Gelisah, tangan gemetar (tremor)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun