Mohon tunggu...
RabiahIslamea
RabiahIslamea Mohon Tunggu... Mahasiswi -

RA Islamea. IAIN Jember student. Sharia Banking on focused. "Important thing is grateful, thankful much to The One, Allah"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Dear Judgemental People

9 Maret 2016   16:40 Diperbarui: 23 Maret 2016   15:17 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kenapa ya di dunia ada haters? Kenapa  mereka  memfitnah orang? Kenapa sih mereka menilai orang Cuma dari cover? Kaya mereka tau gimana hati orang orang itu membatin, kaya mereka tau segalanya, dia gimana posisi tidurnya, pakai sabun apa, kesehariannya gimana? Mereka seolah tau semua tentang seluk beluknya? Bagian mengelus dadanya berkali-kali sambil menyebut nama Allah SWT, Rasulallah SAW, manusia termulia satu-satunya di dunia, kekasih Allah, rela berkorban apapun demi umatnya, ada hatersnya?

Mereka ''haters'' tampak seperti menggumamkan keburukan orang lain adalah kebahagian. Mereka itu bagaikan mendapatkan sensasi tersendiri sewaktu mereka membicarakan kejelekan orang lain.

Di Indonesia especially. Kebanyakan saudara-saudara kita adalah judmental people. Kenapa sih mereka? Mereka seolah sudah sempurna. Merasa memiliki segalanya. Seolah yang dilakukannya itu lebih baik daripada yang di-judge-nya. Pak jokowi di-judge, ustadz di-judge, publik figure semuanya di-judge. Mereka seenaknya menulis di sosial media betapa bencinya mereka kepada orang yang belum tentu di hadapan Allah SWT  ia buruk.  Tidak bisakah mereka tidak menggunakan kata kasar, benci yang berlebihan, dan seakan kebaikan yang dilakukannya dipandang sebelah mata. Dosen kenapa di-judge, teman kita, saudara sendiri juga? Kenapa selalu orang baik yang ‘’haters’’ umbar-umbar kesalahannya kepada orang lain.

Dear judgemental people..

Definisi haters secara tersurat adalah pembenci. Tetapi secara tersirat haters hidupnya tak lebih baik dari hidup orang yang di-judgenya. Haters beda tipis dengan lover yang tertunda.

Dear judgemental people..

Memang manusia adalah mahluk sosial. Membutuhkan orang lain. Kritik itu perlu. Semua orang butuh kritik, agar memahami bagaimana kita menjadi lebih baik kedepannya. Kebenarannya adalah menilai atau mengkritik seseorang, ada aturannya. Harus bersifat membangun, bukan menjatuhkan. Pahami bagaimana kritik membangun dan menjatuhkan itu. haters tidak bisa instan juga berubah jadi lover, caranya jangan menggunakan sosial media untuk menjatuhkan orang, cukup membatin dalam hati. Pakai hati dan otak kalau Allah SWT yang Maha Sempurna. Pikirkan juga bahwa kita, tingkah laku kita, hidup kita tidak lebih baik dari orang yang kita benci.

dear judgemental people..

imagine the world will explode without any haters. what's your feelings if cherish and peace would happen someday?

that's the truly beautiful world! respect is enough.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun