Mohon tunggu...
HENDRA WIJAYA
HENDRA WIJAYA Mohon Tunggu... Penulis - NICE DAY

Mengajar di Tangerang.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

"Penyuluhan Parenting" Pentingkah dalam Upaya Mengerem Kenakalan Remaja?

8 November 2024   17:44 Diperbarui: 8 November 2024   20:08 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 dokumentasi kegiatan "Penyuluhan Parenting", 2 November 2024

"Peyuluhan Parenting"   Pentingkah dalam Upaya Mengerem Kenakalan Remaja ?

Oleh: Hendrawijaya

Masalah Kenakalan dikalangan remaja saat ini, kiranya perlu mendapat perhatian serius dari seluruh komponen masyarakat (pemerintah-tokoh masyarakat-guru-orang tua, dll). Kenakalan Remaja yang dimaksud adalah "tindak perbuatan   para remaja yang bertentangan dengan hukum, agama, dan norma - norma masyarakat, sehingga akibatnya dapat merugikan orang lain, mengganggu ketentraman umum dan juga merusak dirinya sendiri".(Willis (2012:90). Kenakalan remaja yang dimaksud tersebut contohnya: Bullying, Bolos Sekolah, Perkelahian atau tawuran, Pemerasan, Pencurian, Seks Bebas, Penggunaan narkoba, Minum-minuman keras, Perjudian, Penganiayaan, Penipuan,  Balapan liar, dll. Krisis identitas dan Kontrol diri yang rendah disinyalir menjadi faktor internal (dari dalam diri remaja sendiri) yang mendorong mereka Nakal. Sementara Keluarga, lingkungan sosial, pergaulan, pendidikan, penggunaan waktu luang, masuknya kebudayaan luar dan  media sosial menjadi faktor eksternal (di luar diri remaja) yang menyebabkan mereka Nakal.

Untuk mencegah meluasnya dan semakin parahnya masalah-amasalah dikalangan remaja tersebut, perlu ada upaya dari kita semua (pemerintah-tokoh masyarakat-guru-orang tua, dll) untuk pertama tama sadar bahwa masalah ini jika tidak segera di sadari dan ditangani maka ini akan sangat berdampak buruk-merusak kaum remaja-generasi yang akan meneruskan estafet kepemimpinan bangsa dimasa yang akan datang. Peran orang tua (keluarga) dalam mendidik anak di lingkungan keluarga menjadi salahsatu kunci vital dalam pembentukan karakter baik anak-anak mereka agar tak terjerumus ke ranah kenakalan remaja. "Penyuluhan Parenting" / Penyuluhan Pola Pengasuhan Anak yang baik/tepat  bagi orang tua dapat menjadi  pilihan untuk bersama-sama mencegah bahkan mengerem meluasnya bentuk-bentuk Kenakalan remaja ditas.

"Penyuluhan Parenting"  bagi Walimurid

dokumentasi kegiatan
dokumentasi kegiatan "Penyuluhan Parenting", 2 November 2024

"Penyuluhan Parenting" bagi Walimurid, adalah salahsatu upaya untuk bersama-sama menyadari adanya masalah kenakalan dikalangan remaja tersebut,  selanjutnya bersama-sama melihat akar masalahnya dan berusaha menemukan solusinya. Penyuluhan Parenting bagi Walimurid juga bertujuan untuk bersama-sama merefleksikan Pola Pengasuhan mereka (walimurid) terhadap anak-anak mereka (siswa) apakah sudah baik/tepat ?. Pola Pengasuhan orang tua terhadap anak, jika tidak baik/tepat, dapat menjadi salahsatu faktor yang mendorong terjadinya masalah-masalah kenakalan dikalangan remaja seperti tersebut diatas.

Dalam Kegiatan bertajuk " Penyuluhan Parenting : Kiat-Kiat Mendidik  Anak Hingga Sukses Dunia Akherat", 2 November 2024 lalu di sebuah Lembaga Pendidikan di Kota Tangerang,  Brotojoyo Retnowati, Ketua Yayasan Ibu Bangsa-Tangerang, yang hadir sebagai nara sumber dalam kegiatan tersebut , beliau berbagi  kiat mendidik anak agar sukses dunia dan akhirat, antara lain :

  • Mengenalkan Allah SWT, sejak dini kepada anakAnakanak kita, sejak dini perlu di dikenalkan dengan Allah SWT, menekankan kepada mereka bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan. Anak perlu memahami konsep ini sejak kecil agar mereka memiliki pegangan hidup yang kuat dan menjadikan Allah sebagai tujuan akhir. Dlam hal ini, orang tua bisa mengajarkan anak untuk mengingat Allah dalam setiap aktivitas, seperti dengan mengucapkan basmalah sebelum melakukan sesuatu dan mengucapkan hamdalah ketika menyelesaikannya.
  • Doakan Kebaikan untuk anak-anak kita,Kita kadang lupa untuk mendoakan kebaikan untuk anak-anak kita, bahkan kadang sengaja /tak sengaja kita sumpah serapahi anak kita dengan kata-kata yang kasar, sarkasme, penuh amarah/kebencian. Padahal apa yang kita ucapkan itu, bisa jadi doa. Maka doakanlah selalu kebaikan untuk anak-anak kita , memohonlah kepada Yang Maha Kuasa, agar anak-anak , dan seluruh keturunan kita di jadikan anak-anak yang sholeh/sholehah, ditinggikan derajatnya, dimuliakan akhlaknya, dijadikan mereka sebagai pemelihara bumi. Nabi/Rosulpun mereka tetap selalu mendoakan kebaikan untuk anak-anak mereka, apalagi kita. Bersykurlah atas karunia yang diberikan Allah SWT kepada anak-anak kita. Setiap anak itu unik, berbeda, memiliki fitrahnya masing-masing. Menyayangi seluruh anak kita dengan tulus tanpa membanding-bandingkan satu dengan lainnya.

dokumentasi kegiatan
dokumentasi kegiatan "Penyuluhan Parenting", 2 November 2024
  • Orang tua adalah Teladan bagi anakAnak-anak cenderung meniru apa yang mereka lihat. Oleh karena itu, orang tua perlu menjadi contoh dalam hal akhlak, ibadah, dan kejujuran, kedisiplinan. Misalnya, jika orang tua mengajarkan pentingnya shalat tepat waktu, mereka juga harus melaksanakannya di hadapan anak. Hal ini akan memperkuat pesan yang ingin disampaikan dan membuat anak lebih menghargai nilai-nilai tersebut.
  • Hadirkan Rosullalloh SAW dalam kehidupan keluargaRosulullah SAW, manusia termulia yang kehidupannya secara lengkap tertulis/tercatat. Kehidupan sehari-hari dalam keluarganya, pergaulannya, sebagai kepala negara/pemerintah, sebagai panglima perang, dll. Ceritakanlah tentang Rasullallah SAW tiap hari, tiap moment yang tepat kepada anak-anak kita saat menghadapi peristiwa dalam kehidupan sehari-hari kita. Misalnya hal kecil seperti, saat anak bangun tidur, saat anak mau makan, saat anak ngantuk berat, saat..., dll seperti yang di lakukan/dicontohkan oleh Nabi SAW. " Nak, kalau Rosullah ngantuk berat beliau melakukan  seperti ini loh..!", dan seterusnya, sehingga nama Rasullallah SAW lambat laun tertanam dalam hati dan benak mereka.
  • Perhatikan Pergaulan AnakLingkungan sosial (pergaulan) bisa sangat berdampak pada mental dan karakter anak. Orang tua perlu memperhatikan, mengawasi perkembangan pergaulan/ sircle  pergaulan anak. Jika dirasa membahayakan, seyogyanya bisa dicegah untuk melanjutkan pergaulan anak-anak kita dengan yang lainnya.
  • Sayangi anak-anak kita tapi tidak memanjakan.Menyayangi anak-anak kita, tidak berarti menuruti seluruh kemauan/keinginan mereka, walaupun itu mungkin bisa dilakukan. Perlakuan ini semata untuk mencegah anak-anak kita menjadi manja, yang dikhawatirkan nantinya mereka  dapat menjadi anak yang sangat tergantung orang tua, malas bekerja keras, tidak mandiri, dan menggampangkan masalah. "Buatlah tiap anak punya peran /kontribusi dalam urusan rumah tangga". contohnya: anak di beri tugas ada yang bersihkan/nyapu bagian dalam rumah, ada yang bertugas nyapu di teras dan halaman rumah, ada yang bertugas mencuci pring, dll. Ini semata untuk menumbuhkan rasa peduli, tanggung jawab dan kemandirian. Orang tua jangan takut untuk menegur/memberi sangsi anaknya jika hal itu diperlukan.
  • Liburan yang Halal bersama anakDiwaktu senggang/diwaktu libur, saat tepat berkumpul bersama keluarga. Ajaklah anak-anak kita mengunjungi tempat-tempat yang indah-aman-baik-halal. Ajaklah mereka untuk semata mengagumi ciptaan Tuhan yang luar biasa, untuk membangkitkan kecintaan mereka kepada Yang Maha Kuasa. Jika berkumpul bersama dengan mereka di rumah, jika menonton Televisi, ajaklah/arahkan anak-anak kita untuk menonton TV dengan konten yang menayangkan hal-hal baik-halal.
  • Ajak anak  cinta dengan Al-Qur'an dan hadistsMengajarkan anak untuk membaca, memahami, dan menghafal Al-Qur'an serta mengenalkan hadits-hadits Rasulullah SAW sangat penting agar mereka memiliki panduan dalam setiap aspek kehidupan. Mengajak mereka untuk menghafal surat-surat pendek sejak dini adalah langkah awal yang baik.
  • Memberikan Motivasi dan Dukungan dalam Belajar kepada anak Orang tua perlu mendukung pendidikan formal/non-formal anak agar anak termotivasi dalam belajarnya. Perhatian orang tua dalam menyiapkan berbagai kebutuhan untuk proses pembelajaran anaknya, sangat berpengaruh terhadap semangat belajar anak. Menyiapkan baju seragam, buku pelajaran, perlengkapan menulis, dll, sampai bahkan mengantar-jemput anaknya, adalah salahsatu motivasi berharga bagi anak-anaknya.serta memberi motivasi agar anak semangat dalam belajar. Mengingatkan bahwa menuntut ilmu adalah ibadah dan bisa membawa kebaikan di dunia serta pahala di akhirat akan menanamkan semangat dalam diri anak untuk belajar.
  • Membiasakan Anak untuk Menjaga dan Menghargai  WaktuMenghargai dan menggunakan waktu dengan baik adalah nilai penting dalam menumbuhkan pribadi yang lebih produktif. Anak bisa diajarkan untuk mengatur waktu antara belajar, bermain, dan beribadah. Dengan membiasakan disiplin waktu sejak kecil, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih produktif dan menghargai waktu dalam hidupnya.

Dengan 10 kiat diatas, diharapkan anak-anak remaja kita dapat terhindar dari "Bencana Kenakalan Remaja", yang akhir-akkhir ini menjadi salahsatu topik hangat dalam masyarakat. Smoga anak-anak kita, sukses di dunia dan akhirat.Wallahu a'lam bishawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun