wajah orang tua itu seperti cemas dan kebingungan, matanya menatap Pa Agus. "ha..ha..ibu sudah tau handphone itu jadi masalah, yang membelikan handphone buat putra ibu siapa ?". "saya !". orang tua siswa itu tersipu sipu. "nah..kan..tapi menurut saya, handphone saat ini sudah menjadi kebutuhan. Melarang anak menggunakan hanphone justru itu kontra produktif.Â
Hanya mungkin kita sebagai orang tua harus mengatur sedemikan rupa penggunaan hanphone oleh putra putri kita. mengatur jadwalnya, mengatur settingan handphonenya agar anak kita terprotek dari konten pornografi, kekerasan atau perilaku menyimpang dan mengatur kuota internet atau pulsanya, he..he...!". "hadeh..anak  sayamah susah di aturnya pa...malah galakan dia kalau di atur..!". " nah...disitulah orang tua harus jadi teladan bagi putra putrinya. Mendampingi putra putrinya saat belajar, saat sholat, saat ngaji, dapat menumbuhkan resfect baik dari putra putrinya.Â
Kadang kita melarang anak kita bermain handphone saat waktunya sholat, ngaji atau saat waktu belajar, disaat yang sama kita asyk bermain handphone. Anak protes, kita jawab dengan seribu alasan.Â
Demikianlah mereka belajar dari kita "!". "em..Pa Agus sudah punya anak ?" tanya wali murid, dengan suara cukup rendah. "sudah bu, baru tiga.!". "ow..sudah sekolah semua ?". " yang pertama kelas 1 SD, Yang kedua TK, yang ke Tiga baru mau tiga tahun bu..!". "mereka suka main handphone ?". "suka banget bu..he..he..anak yang ketiga aja suka rebutan hanphone sama kakakanya..!". "ha..ha..ya ampuuuun !". "yah..inilah anak-anak zaman now, life without Gadget my heart felt empty, Â katanya!".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H