Mohon tunggu...
Rabab Muzayyin
Rabab Muzayyin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Paham Asy'ariyah beserta Perkembanganya

9 Oktober 2024   16:52 Diperbarui: 9 Oktober 2024   16:52 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Asy'ariyah adalah salah satu aliran yang sampai saat ini masih tetap ada di masyarakat islam yang didirikan oleh Abu Hasan al-Asy'ari pada awal abad ke-10 M, sekitar tahun 936 M. Abu Hasan adalah keturunan dari Abu Musa al-Asy'ari salah seorang perantara dalam sengketa antara Ali bin Abi Thalib dengan Muawiyah bin Abu Sufyan, nama lengkapnya adalah Abu Hasan bin Ismail bin Ishaq bin Salim bin Abdillah bin Musa bin Abi burdah bin Abi Musa al Asy'ari. Abu Hasan al-Asy'ari dulunya adalah seorang tokoh penting Mu'tazilah, dan ia juga berguru kepada al-jubbai yang merupakan tokoh aliran Mu'tazilah yang terkenal pada waktu itu, dia adalah murid yang cerdas dan dapat di bangakan serta pandai dalam berdebat, bahkan al-jubbai sering menyuruh Abu Hasan al-Asy'ari untuk menggantikanya jika terjadi suatu perdebatan. Dia menjadi pengikut aliran Mu'tazila sampai berumur 40 tahun, namun karna ada hal yang bertentangan dengan pemikiran dan kondisi sosial pada waktu itu, akhirnya ia meninggalkan aliran Mu'tazilah dan juga mendirikan aliran baru sebagai bentuk ketidak setujan atau perlawanan terhadap aliran Mu'tazilah.

Kaum Mu'tazilah menggunakan ta'wil untuk menafsirkan ayat-ayat Al-Qur'an dengan pendekatan rasional dan logis, mengutamakan akal dalam memahami nash, seperti menjelaskan tentang sifat-sifat Allah, Mu'tazilah menjelaskan dengan pemikiran yang rasional dan juga sering kali menolak pemahaman literal yang di anggap bertentangan dengan akal. Sedangkan Asy'ariyah terlebih dahulu kepada nash kemudian membawa argumen yang bersifat rasional untuk nash tersebut.

Karna adanya perbedaan-perbedaan, sekalipun Abu Hasan al-Asy'ari adalah salah seorang yang penting di aliran Mu'tazilah, ia mulai ragu terhadap sistem keimanan yang ia perjuangakan selama ini, karna ketidak yakinan itu Abu Hasan al-Asy'ari mendirikan aliran Asy'ariyah sebagai tandingan aliran Mu'tazilah yang bercorak Rasional, dan juga ada beberapa alasan yang menyebabkan Abu Hasan al-Asy'ari meningalkan aliran Mu'tazilah salah duanya adalah yang pertama Abu Hasan al-Asy'ari pernah bermimpi bertemu Nabi Muhammad dan dalam mimpinya baginda Rasulullah mengatakan padanya untuk meninggalkan aliran Mu'tazilah dan membela sunnahnya.

Secara umum Asy'ariyah sangat bertentangan dengan Mu'tazilah, paham Asy'ariyah di antaranya

1. Sifat Tuhan

Mu'tazilah mengatakan bahwa tuhan tidak mempunyai sifat, berbeda dengan Asy'ariyah yang mengemukakan bahwa tuhan itu mempunyai sifat yang menjadi bukti adanya Allah, sifat-sifat tersebut adalah ada (wujud), hidup (hayat), berkuasa (qudrah), mengetahui ('ilm), berkehendak (iradah), melihat (bashar), mendengar (sami'), berbicara (kalam).

2. Kekuasaan dan Keadilan Tuhan

Bagi asy'ari Allah adalah zat Maha kuasa dan Maha adil. Karna Allah adalah zat yang maha kuasa berarti dia bisa melakuakan apa saja terhadap yang dikuasai-Nya, maka apapun yang dilakuakan Allah adalah sebuah keadilan. Tidak pernah ketidak adilan ada pada dirinya. Manusia adalah millik Allah sepenuhnya, seseorang yang selama hidupnya selalu melakukan kebaikan, bisa saja diletakan oleh Allah ke dalam neraka dan begitu pula sebaliknya.

3. Melihat Allah di Akhirat

Imam al-asy'ari berpendapat bahwa manusia akan dapat melihat tuhan di akhirat kelak. Menurt al-Asy'ari sifat-sifat yang tidak dapat diberikan kepada tuhan hanyalah sifat-sifat yang hanya akan membawa arti "diciptakannya Tuhan". Sifat "dapatnya tuhan dilihat" tidak berarti "diciptakannya Tuhan". Sebab apa yang dapat di lihat tidak harus menunjukan bahwa ia diciptakan.

4. Perbuatan Manusia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun