Mohon tunggu...
Anis Sakinatul Awwaliyah
Anis Sakinatul Awwaliyah Mohon Tunggu... Guru - belajar menjadi manusia

Mahasiswa yang berfokus pada perkembangan anak usia dini. mengabdikan hidup untuk anak-anak terutama anak kita. makasih :)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sering Mendengar tentang Memori?

5 Maret 2020   19:19 Diperbarui: 5 Maret 2020   19:21 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pernahkah kalian mendengar kata "Memori" ?

Bukan memori yang ada pada smartphone kalian ya, tapi memori pada manusia. Dan memang fungsi dan kegunaannya sama, yakni untuk menyimpan, mengingat dan mengulang kembali pada yang sudah pernah kita lakukan dan peristiwa yang pernah kita alami dari masa anak-anak hingga kita tutup usia. Mungkin sebagian dari kalian masih mengingat dengan detail peristiwa menyenangkan atau bahkan menyedihkan yang pernah kalian alami. Kita pun bisa menceritakan kembali secara detail kronologis peristiwa tersebut tanpa ada yang terlewatkan. 

Misalnya pada saat anak-anak kalian pernah belajar naik sepeda pancal dan terjatuh sampai bagian tubuh kalian terluka, saat memasuki masa remaja kalian ingat betul bagaimana lingkungan pertemanan kalian dan pertama kali kalian merasakan sayang dan cinta pada lawan jenis. Itu semua tersimpan rapi di memori pada otak manusia dan memori tersebut akan terus membekas bahkan sampai kita tua kelak.

Beberapa contoh diatas mungkin membangkitkan memori kalian para pembaca untuk mengingat dan mengulang kembali memori yang ada dan yang pernah kalian alami. Peristiwa tersebut memang sudah perlangsung sangat lama dan kita masih ingat detail kejadian bahkan mungkin kita ingat dengan emosi yang kita rasakan pada saat mengingat hal tersebut. Didalam psikologi kognitif yang saya paparkan diatas adalah Long Time Memory atau disingkat dengan LTM. 

Penjelasan sederhananya tentang Long Time Memory atau LTM adalah memori jangka panjang yang masih tersimpan rapi di otak dan ingatan kita walaupun kejadian tersebut sudah berlangsung lama.  Long Time Memory bukan hanya sekedar tentang peristiwa dan kejadian yang kita alami, namun yang sangat kita rasakan adalah dalam hal pelajaran di sekolah dulu. Kita masih ingat tentang kosa kata, tentang penjumlahan perkalian dan pembagian. Itu semua akan tetap kita ingat sampai kapanpun dan akan selalu membekas.

Oke ini pertanyaan terakhir untuk kalian para pembaca, pernah kan kalian lupa menaruh kunci sepeda motor atau kunci rumah? Padahal kunci tersebut berada di saku celana kalian. Pernah kan kalian lupa menaruh kacamata kalian? Padahal kacamata tersebut kalian letakkan diatas dahi kalian. 

Pertanyaan diatas mungkin membuat kalian tersenyum sendiri dan merasa diri kita konyol untuk hal yang sangat sederhana tersebut. Namun inilah yang dinamakan memori jangka pendek atau Short Time Memory atau disingkat dengan STM. Short Time Memory ini bersifat sangat singkat dengan durasi detik dan paling lama menit. Sehingga kita mudah sekali melupakan hal-hal sepele. Misalkan, kita ingin membeli sesuatu tapi pada saat sampai ditempat tujuan kita lupa mau membeli apa.

Hal tersebut sangat wajar karena atensi atau fokus kita tidak melekat pada objek tersebut bahkan kita sering kali membayangkan objek lain yang mengganggu atensi atau fokus kita, sehingga kita mudah sekali melupakan. Bagaimana cara agar Short Time Memory bisa menjadi Long Time Memory?

Caranya adalah dengan reinformant atau mengulang-ulang kembali objek yang sudah kita hafal. Dengan pengulangan dan atensi atau fokus kita pada objek tersebut membuat kita dapat memindahkan ingatan kita pada Long Time Memory. Misalnya pada saat SD kita sering sekali mengulangi perkalian dan pembagian mata pelajaran matematika dan alhasil sampai sekarang kita masih mengingat hal tersebut.

Sekian dulu penjelasan saya tentang memori pada manusia. Semoga bermanfaat.

Terima Kasih :)

Anis Sakinatul Awwaliyah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun