Mohon tunggu...
Rotua AngelMonika
Rotua AngelMonika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional di UPNVYK

Halo! sebagai mahasiswa HI yang sekarang sedang aktif di semester 4, saya sangat menyukai berita atau isu-isu internasional di semua sektor seperti budaya, politik, ekonomi. Saya suka membaca buku novel fantasi, uniknya banyak hal-hal yang dapat dipelajari dari semua novel fantasi yang saya baca dan relevan di dunia internasional. #upnyk2023 #hiasteng2023 #kampusiana2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kilas Singkat 'Kebucinan' Hubungan Kerja Sama antara Malaysia dengan China hingga saat Pandemi!

12 Juni 2023   19:07 Diperbarui: 12 Juni 2023   19:17 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Feng Yi, Salah Satu Panda Hasil Diplomasi Panda antara Malaysia dan China  (www.washingtonpost.com) 

Hubungan kerja sama antara Malaysia dengan China secara resmi ataupun umum diakui oleh keduanya sebagai suatu hubungan atau kerja sama bilateral yang menggambarkan kepentingan nasional masing-masingnya. Hubungan kerja sama tersebut terikat selama berabad-abad. Malaysia dan China mendapatkan keuntungan dari kerja sama mereka yang saling memiliki kepentingan masing-masing tetapi tetap saling melengkapi meskipun adanya perbedaan dari kekuatan atau power kedua negara tersebut yang berbeda serta identitas ataupun ide politik yang juga tidak sama.

Hubungan kerja sama antara Malaysia dan China mulai berlanjut dan bahkan semakin mendalam pada sekitar tahun 2008 saat pada di bawah pimpinan Perdana Menteri Badawi dan Najib yang melihat keuntungan yang sangat baik pada periode tersebut. Bahkan kedua penerus perdana menteri Malaysia tersebut rela untuk melakukan kunjungan pertama kali ke China yang dianggap melanggar tradisi daripada berkunjung ke Amerika Serikat. Simbol diplomatik tersebut dapat dilihat sebagai prioritas kebijakan luar negeri Malaysia serta penghormatannya pada negara yang dipilihnya yaitu China sebagai kekuatan yang dilihatnya terdapat potensi yang besar sebagai kepentingan hidup dan kesejahteraan negaranya. Pada tahun 1991 dibuatnya mekanisme konsultasi perjanjian bilateral mereka yang kemudian pada tahun 2010 berubah nama menjadi “Strategic Consultation”. Pada tahun 2010 tersebut menjadi titik puncak yang memperlihatkan seberapa pentingnya hubungan Malaysia dengan China. Hubungan manis kedua negara tersebut juga didukung dengan pemberian sepasang panda ke Malaysia dari China dalam rangka untuk memperingati hubungan diplomatik mereka selama 40 tahun pada tahun 2014. Pemberian manis tersebut seringkali disebut dengan diplomasi panda yang melambangkan hubungan yang istimewa oleh China yaitu Beijing kepada Malaysia sebagai penerima. Najib Razak sebagai perdana menteri Malaysia saat itu menerjemahkan hadiah ulang tahun tersebut sebagai hadiah pribadi seperti antara ayah dengan anaknya dalam rangka untuk dapat membangun lebih lagi hubungan bilateral antara Malaysia dengan China dengan cara yang lebih moderen.

Interaksi kerja sama dalam bidang sosial dan ekonomi selalu menjadi aspek yang paling kuat dalam mengikat hubungan bilateral antara Malaysia dengan China mulai pada tahun 2009 dibuktikan dengan Malaysia sebagai salah satu 10 besar negara yang melakukan perdagangan dengan China pada periode yang sama. Maksudnya adalah China menjadi negara tujuan bagi Malaysia untuk melakukan ekspor dan impor pada komoditi tertentu seperti minyak sawit mentah Malaysia. Tak hanya itu, Malaysia berhasil menjadi penerima investasi langsung atau yang disebut Foreign Direct Investment (FDI) bagi China terbesar nomor empat secara global pada tahun 2017 yang sebelumnya berada di urutan nomor kedua puluh pada tahun 2015. Hal tersebut yang juga membuat FDI China naik hingga sepuluh kali lipat dengan jangka waktu dua tahun saja. 

Puncak hubungan ini juga terlihat dalam kesepakatan yang dilakukan dalam bidang dagang dan investasi pada tahun 2016 saat Najib sebagai perdana menteri Malaysia berkunjung ke China sekaligus melakukan kesepakatan Belt-and-Road Initiative (BRI) meskipun menimbulkan banyak kontroversi karena dikatakan menjadi terlalu bergantung pada sumbangan ekonomi yang diberikan oleh China. Skandal tersebut semakin meningkat saat  adanya skandal politik berupa korupsi besar-besaran oleh Najib sebagai perdana menteri Malaysia dan disebut dengan 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang dikatakan adanya keterlibatan China di dalamnya. Pada akhirnya proyek BRI tersebut menjadikan Malaysia sebagai mitra yang penting karena merupakan penerima manfaat utama dari proyek tersebut. Hubungan Malaysia dan China dalam bidang ekonomi diperkirakan akan terus berkembang dalam melengkapi kepentingan nasional masing-masingnya seperti perusahaan platform online China Alibaba yang dapat dimanfaatkan Malaysia untuk pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Selain pada bidang ekonomi, pertukaran dalam arti dalam berbagai aspek juga telah berkembang dibuktikan dengan kemakmuran bidang pariwisata Malaysia oleh turis dari China sejak 2014 saat sebelum pandemi COVID-19 terjadi. Pertukaran budaya serta pendidikan juga terlihat dari kontribusi baik Mahasiswa China pada perguruan tinggi Malaysia ataupun berdirinya universitas lokal China di Malaysia dengan pendidikan atau kurikulum yang menjadi cerminan China atau sebagai diplomasi soft power. Berbicara  mengenai pandemi COVID 19, Malaysia dan China berhasil membuat peristiwa tersebut sebagai peluang untuk meningkatkan kerja sama bilateral mereka. Malaysia tidak pernah menyalahkan China atau memberikan pernyataan yang buruk pada China saat pandemi terjadi meskipun COVID-19 bermula terjadi di China. 

Malaysia dengan China justru saling melakukan interaksi timbal balik dalam memberikan bantuan dan kerja sama dalam menghadapi pandemi. Misalnya adalah stok vaksin untuk diberikan pada masyarakat Malaysia oleh China serta kesepakatan pada akhir tahun 2020 di mana adanya akses prioritas stok vaksin tersebut untuk Malaysia setelah sepakat untuk saling bekerja sama dalam pengembangan vaksin. Kerja sama vaksin tersebut juga sering disebut dengan diplomasi vaksin Malaysia dengan China yang melingkupi pengemasan ulang, pengujian dan pendistribusian vaksin Sinovac.

Kilas singkat hubungan bilateral di atas yaitu antara Malaysia dengan China menunjukkan bahwa kedua negara tersebut benar-benar serius dalam menjaga hubungan baik di antara keduanya. Malaysia ataupun China sama-sama saling menunjukkan effort di antara hubungan manis selama bertahun-tahun dalam berbagai situasi skandal politik ataupun peristiwa sulit lainnya seperti pandemi COVID-19. Namun seperti dengan hubungan kerja sama internasional ataupun regional pada umumnya, hubungan kedua negara tersebut juga pasti didasari dengan keuntungan kepentingan nasional tiap negaranya yang dilihat saling menguntungkan dan akan semakin meningkat sehingga terus dijaga dan dikembangkan.

References

Alibaba cloud launches Malaysia city brain to enhance city management. (2018). Empower Your Business in USA & Canada with Alibaba Cloud's Cloud Products & Services. https://www.alibabacloud.com/press-room/alibaba-cloud-launches-malaysia-city-brain-to-enhance-city-management

Lai, Y. M., De Silva, M., & Yunqi, W. (2023). Crouching tiger, ascending dragon: The trends and dynamics of Malaysia-China relations. Kajian Malaysia, 41(1), 85-108. https://doi.org/10.21315/km2023.41.1.5

Maksum, A. (2020). 1MDB (1 Malaysia Development Berhad), Scandal, and Its Impact on Malaysian Domestic Politics. Politika: Jurnal Ilmu Politik, 11(2), 198-218. https://doi.org/10.14710/politika.11.2.2020.198-218

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun