Mohon tunggu...
Muhammad Raa
Muhammad Raa Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

masih terjebak di masa lalu. tukang galau ~ tukang mikir. ambil hikmahnya aja.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Perpisahan

26 Juni 2012   15:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:30 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

air mata kita berjatuhan.
setiap tetesnya memiliki makna
dari tiap kenangan kita bersama.
perpisahan memang menyakitkan.

aku suka caramu menengok ke belakang
hanya untuk mengucapkan selamat tinggal.
perpisahan hanya menguatkan cinta kita.

aku yang rindu pada genggamanmu
ketika kau tersesat.
aku yang rindu pada bagaimana kau bersandar
ketika kau lelah.

apakah cinta adalah ketakutan akan kesepian?
atau apakah cinta adalah kegilaan
yang mengorbankan segalanya?

tangis ini berubah,
dari cinta menjadi puisi.
menyatu bersama kenangan kita
yang membentang di langit malam.

dan kini kau pergi. semoga kau tak lupa
semoga kau tak lupa bahwa kau pernah mencintaiku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun