Program check in online amadeus juga merupakan bagian yang harus diperbaiki. Penumpang premium harusnya bisa melakukan check in lebih lama dari penumpang biasa. Jika daat sudah diisi saat berangkat, amadeus tidak seharusnya meminta data serupa saat pulang. Sistem amadeus juga seharusnya bisa menawarkan pemesanan makanan spesial, upgrade dengan kombinasi uang dan/atau miles, serta menawarkan paket wisata dan komoditas lain jualan Garuda. Fitur bid upgrade seharusnya juga bisa dijual di Amadeus, dengan harga yang mungkin lebih murah daripada di situs Garuda. Data ini juga seharusnya bisa terintegrasi di miles, sehingga data bisa diatur dari salah satu sistem.
Terkait layanan pelanggan, Garuda seharusnya menyediakan layanan pelanggan gratis 24 jam dengan nomor lokal di tiap negara. Telepon ini akan tersambung dengan VOIP ke Indonesia. Ini akan memudahkan costumer melakukan telepon saat ada masalah di negara tujuan. Penulis pernah sangat tertolong dengan fitur ini saat harus memajukan tiket Singapore Airlines terkait pembatalan acara mendadak. Saat ini, balasan email pun butuh>24 jam, bahkan kadang tidak terjawab. Layanan pelanggan ini juga seharusnya mampu berbicara dalam bahasa sesuai profil pelanggan, seperti bahasa Mandarin, Jepang, Korea, hingga Bahasa Arab.
Semoga dengan masukan ini, Garuda bisa bebenah. Garuda juga bisa merekrut orang dengan kapasitas manajemen yang lebih mumpuni, dengan terobosan inovatif. Jika belum bisa ekspansif keluar negeri, Garuda seharusnya semakin kuat di pasar domestik yang memberikan keuntungan banyak. Dengan terobosan ini, Garuda seharusnya mampu bertahan terbang 100 tahun lagi.
Salam hangat,
Penggemar Garuda Indonesia
GA183020541
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H