Mohon tunggu...
Raafi Alfaridzi
Raafi Alfaridzi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa KKN Reguler 2025 Universitas Muhammadiyah Purwokerto Membuat Olahan Produk Puding Jagung Anti Stunting di Desa Garunglor, Wonosobo

26 Januari 2025   19:30 Diperbarui: 26 Januari 2025   22:26 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Garunglor, Sukoharjo, Wonosobo, Sabtu (18/01/2025). Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Reguler (KKN-Reguler) Universitas Muhammadiyah Purwokerto Kelompok 009 Desa Garunglor Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Wonosobo membuat sebuah inovasi olahan berupa puding jagung anti stunting "PUJAS" yang berbahan dasar dari jagung. Olahan puding jagung ini di buat untuk mencegah atau mengurangi angka stunting di Desa Garunglor, dimana di desa tersebut memiliki angka stunting yang cukup tinggi.

Mahasiswa KKN Reguler UMP Kelompok 009 telah melaksanakan KKN mulai dari tanggal 13 Januari 2025 dan akan berakhir pada tanggal 13 februarui 2025 yang dibimbing langsung oleh Ns. M. Hanif Prasetya 'Adhi, S. Kep., M. Kep. Diharapkan mahasiswa dapat memberikan edukasi terhadap pencegahan stunting di Desa Garunglor. Dengan program kerja yang sudah dilaksanakan mulai dari pelaksanaan pre-test secara lisan; sosialisasi mengenai stunting kepada warga di Desa Garunglor; demonstrasi pembuatan puding jagung anti stunting; dan pemberian pertanyaan untuk mengetahui pemahaman peserta. 

Stunting masih menjadi masalah kesehatan yang utama di Desa Garunglor, Wonosobo, dengan prevalensi tinggi akibat pernikahan dini dan kurangnya asupan gizi pada ibu hamil yang ditandai dengan lingkar lengan atas (LILA) kecil. Hal ini berdampak pada kurangnya gizi pada balita dan beresiko stunting.

Mahasiswa KKN- Reguler UMP berupaya mengatasi masalah ini melalui inovasi "PUJAS" (Puding Jagung Anti Stunting). Jagung dipilih sebagai bahan karena kaya karbohidrat dan mineral. Program ini melibatkan ibu-ibu PKK dalam pelatihan pembuatan puding jagung, bertujuan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya gizi seimbang dan menyediakan solusi praktis untuk mencukupi kebutuhan gizi pada balita secara berkelanjutan. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan Bapak Kepala Desa Garunglor, yaitu Bapak Parmin. Beliau mengungkapkan "Olahan Puding Jagung ini merupakan inovasi yang sangat efektif dalam mencegah stunting, karena dengan mengolah jagung menjadi puding yang lembut, manis, dan juga menarik, dapat meningkatkan minat anak-anak untuk mengonsumsi makanan ringan tersebut. Tekstur yang mudah dikunyah dan rasa yang disukai anak-anak menjadikan puding jagung tidak hanya bergizi tinggi tetapi juga lebih diterima oleh mereka. Dengan demikian, kebutuhan gizi anak-anak terpenuhi secara optimal, sekaligus membantu orang tua menyediakan makanan sehat yang mendukung tumbuh kembang anak secara maksimal."

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun