Mohon tunggu...
Raabiul Akbar
Raabiul Akbar Mohon Tunggu... Guru - ASN Guru MAN 1 Kota Parepare

S1 Universitas Al-Azhar Mesir. S2 SPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) LPDP Kemenag RI. (Dalam Negeri) Anggota MUI Kec. Biringkanaya. Sulawesi Selatan. Penulis buku "Perjalanan Spiritual Menuju Kesempurnaan Melalui Cahaya Shalat" dan "Warisan Kasih: Kisah, Kenangan, dan Hikmah Hadis". Prosiding : the 1st International Conference on Religion, Scripture & Scholars Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal Jakarta, berjudul "The Spirit of Ecology in the Hadith: Protecting Nature in Love of Religion" yang terbit pada Orbit Publishing Jakarta. Hal. 237-249. Tahun 2024. Peneliti Jurnal Ilmiah sinta 6 berjudul "Zindiq Al-Walīd bin Yazīd An Analysis of Orthodoxy and Heterodoxy in the perspective of Civil Society in the Umayyad Dynasty" yang terbit pada Journal Analytica Islamica Program Pscasarjana UIN Sumatera Utara Medan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Simfoni Santri di Lapangan MAN 1 Parepare

23 Oktober 2024   15:46 Diperbarui: 23 Oktober 2024   16:13 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Upacara Peringatan Hari Santri di Lapangan Madrasah Aliyah Negeri 1 Parepare/dokpri

Di bawah langit yang sujud,
Di tengah hamparan hijau lapangan,
Sarung berkibar seperti pelangi iman,
Peci hitam adalah mahkota jiwa santri,
Mengalir dalam arus sejarah,
Mengabdi tanpa suara,
Tapi bersuara dalam hati setiap putaran waktu.

Perempuan-perempuan bersarung batik,
Adalah puisi dari tanah ibu,
Kecintaan pada negeri yang tak hanya diucap,
Namun diukir dalam benang kain,
Setiap helai batik adalah janji
Untuk menjaga bumi ini dengan rasa.

Langkah-langkah mereka berbaris,
Seperti doa-doa yang menggantung di langit,
Menyatu dengan khusyuknya udara pagi,
Upacara menjadi tak sekadar ritual,
Namun panggilan jiwa yang membakar cinta.

Di sinilah santri,
Dengan segala kesederhanaan yang agung,
Merangkul tanah air,
Menatap masa depan dengan iman.
Hari Santri,
Adalah kisah abadi yang dilantunkan oleh angin,
Direkam oleh langit biru Parepare.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun