Mohon tunggu...
Raabiul Akbar
Raabiul Akbar Mohon Tunggu... Guru - ASN Guru MAN 1 Kota Parepare

S1 Universitas Al-Azhar Mesir. S2 SPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) LPDP Kemenag RI. (Dalam Negeri) Anggota MUI Kec. Biringkanaya. Sulawesi Selatan. Penulis buku "Perjalanan Spiritual Menuju Kesempurnaan Melalui Cahaya Shalat" dan "Warisan Kasih: Kisah, Kenangan, dan Hikmah Hadis". Prosiding : the 1st International Conference on Religion, Scripture & Scholars Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal Jakarta, berjudul "The Spirit of Ecology in the Hadith: Protecting Nature in Love of Religion" yang terbit pada Orbit Publishing Jakarta. Hal. 237-249. Tahun 2024. Peneliti Jurnal Ilmiah sinta 6 berjudul "Zindiq Al-Walīd bin Yazīd An Analysis of Orthodoxy and Heterodoxy in the perspective of Civil Society in the Umayyad Dynasty" yang terbit pada Journal Analytica Islamica Program Pscasarjana UIN Sumatera Utara Medan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dari Mereka yang Pernah Jatuh

13 Oktober 2024   05:38 Diperbarui: 13 Oktober 2024   06:03 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Duduklah sejenak, di antara hiruk-pikuk dunia,
Bersama mereka yang pernah jatuh,
Yang memeluk kegagalan,
Dengan lembut, bagai sinar rembulan yang redup.

Mereka punya cerita,
Tentang perjalanan tak berujung,
Langkah yang terhenti di batas harapan,
Dan pelajaran yang terukir dalam jiwa.

Bukan ego yang berbicara,
Bukan kesombongan yang menjulang,
Tapi pengalaman yang mengajarkan,
Bahwa jatuh adalah bagian dari hidup.

Mendengar mereka,
Akan kau temukan cahaya,
Dalam kelam malam yang panjang,
Sebagai jembatan menuju harapan baru.

Jadilah penggali hikmah,
Dari suara-suara yang lembut ini,
Sebab di setiap air mata yang jatuh,
Tersimpan kebijaksanaan yang tak ternilai.

Duduklah, dan biarkan dirimu,
Terang oleh cerita-cerita itu,
Karena mereka yang pernah gagal,
Adalah guru terbaik dalam hidup ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun