Mohon tunggu...
Raabiul Akbar
Raabiul Akbar Mohon Tunggu... Guru - ASN Guru MAN 1 Kota Parepare

S1 Universitas Al-Azhar Mesir. S2 SPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) LPDP Kemenag RI. (Dalam Negeri) Anggota MUI Kec. Biringkanaya. Sulawesi Selatan. Penulis buku "Perjalanan Spiritual Menuju Kesempurnaan Melalui Cahaya Shalat" dan "Warisan Kasih: Kisah, Kenangan, dan Hikmah Hadis". Prosiding : the 1st International Conference on Religion, Scripture & Scholars Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal Jakarta, berjudul "The Spirit of Ecology in the Hadith: Protecting Nature in Love of Religion" yang terbit pada Orbit Publishing Jakarta. Hal. 237-249. Tahun 2024. Peneliti Jurnal Ilmiah sinta 6 berjudul "Zindiq Al-Walīd bin Yazīd An Analysis of Orthodoxy and Heterodoxy in the perspective of Civil Society in the Umayyad Dynasty" yang terbit pada Journal Analytica Islamica Program Pscasarjana UIN Sumatera Utara Medan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Indahnya Menjadi Diri Sendiri Tanpa Harus Dinamai

2 Oktober 2024   21:53 Diperbarui: 2 Oktober 2024   22:34 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
istockphoto.com-Skyimages

Seringkali kita merasa hidup ini adalah tentang berlomba-lomba menjadi yang paling menonjol, paling diingat, dan paling dihargai. Padahal, tidak semua keindahan berasal dari sorotan lampu. Ada keindahan yang tumbuh dalam kesunyian, dalam proses yang mungkin luput dari perhatian orang lain. 

Keindahan sejati tidak selalu tentang menjadi pusat perhatian, melainkan tentang menemukan kedamaian dan kebahagiaan dalam setiap langkah yang kita ambil, meski tanpa nama yang besar. Yuk, bersama-sama kita renungkan, betapa berharganya setiap proses kita, tanpa harus selalu tampil sempurna di mata dunia.

Kita sering kali lupa, bahwa keindahan sejati tidak selalu datang dari sorotan atau pengakuan. Dimanapun kita tumbuh dan berkembang, kita tetap memiliki hak untuk menjadi bagian dari keindahan yang nyata. 

Seperti sinar matahari yang tak pernah memilih siapa yang akan ia hangatkan, begitu pula kita tak perlu memiliki nama besar atau reputasi yang gemilang untuk dihargai.

Indah itu tidak harus mencolok atau menjadi pusat perhatian. Keindahan bisa saja terletak pada hal-hal sederhana---momen-momen kecil yang terabaikan. Proses tumbuh menjadi diri kita sendiri sudah cukup untuk merasakan kebanggaan, bukan hanya karena hasil akhirnya, tetapi karena kita melewati perjalanan yang penuh makna. Setiap langkah, setiap bentuk dari diri kita, layak dihargai.

Ingatlah, hidup bukan tentang menjadi sempurna atau memenuhi ekspektasi orang lain, tetapi tentang menemukan keindahan dalam proses. Kebahagiaan yang akan kita rasakan bukan hanya terletak pada pencapaian, tetapi pada kedamaian yang kita temukan saat menerima diri kita apa adanya.

Jadi, di manapun kamu berada dan dalam bentuk apa pun kamu berkembang, ketahuilah bahwa kamu berhak menjadi bagian dari indahnya dunia ini. Tidak harus sempurna, tidak harus menjadi sorotan, yang penting adalah kamu merasa bahagia dan bangga dengan setiap proses yang kamu jalani. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun