Mohon tunggu...
Raabiul Akbar
Raabiul Akbar Mohon Tunggu... Guru - ASN Guru MAN 1 Kota Parepare

S1 Universitas Al-Azhar Mesir. S2 SPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) LPDP Kemenag RI. (Dalam Negeri) Anggota MUI Kec. Biringkanaya. Sulawesi Selatan. Penulis buku "Perjalanan Spiritual Menuju Kesempurnaan Melalui Cahaya Shalat" dan "Warisan Kasih: Kisah, Kenangan, dan Hikmah Hadis". Prosiding : the 1st International Conference on Religion, Scripture & Scholars Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal Jakarta, berjudul "The Spirit of Ecology in the Hadith: Protecting Nature in Love of Religion" yang terbit pada Orbit Publishing Jakarta. Hal. 237-249. Tahun 2024. Peneliti Jurnal Ilmiah sinta 6 berjudul "Zindiq Al-Walīd bin Yazīd An Analysis of Orthodoxy and Heterodoxy in the perspective of Civil Society in the Umayyad Dynasty" yang terbit pada Journal Analytica Islamica Program Pscasarjana UIN Sumatera Utara Medan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Salat Dhuha: Inspirasi Ibadah yang Menguatkan Semangat Belajar

4 September 2024   09:57 Diperbarui: 4 September 2024   10:09 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pembiasaan Siswa pada hari Rabu 4 September 2024 : Shalat Dhuha berjamaah di Mushalla MAN 1 Kota Parepare/dokpri

Shalat Dhuha, sebuah ibadah sunnah yang sering kali kita abaikan, padahal manfaatnya begitu besar dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah, shalat dhuha juga dapat menjadi sumber energi spiritual yang mendorong kita untuk menjalani hari dengan penuh semangat.

Bayangkan, jika setiap pagi sebelum memulai aktivitas belajar dan mengajar, kita mengawali hari dengan ibadah dhuha. Betapa besar pengaruhnya dalam menciptakan suasana positif di lingkungan sekolah. Bukan hanya untuk guru, tetapi juga siswa, yang akan merasakan ketenangan dan keberkahan di setiap langkahnya.

Mari kita renungkan, bagaimana jika shalat dhuha ini menjadi rutinitas sehari-hari, bukan sekadar dilaksanakan di sekolah secara berjamaah, tetapi juga menjadi kebiasaan pribadi? Inilah momen yang tepat bagi kita untuk bersama-sama menanamkan semangat istiqamah dalam menjalankan ibadah ini. Dengan komitmen yang kuat, kita bisa menjadikan shalat dhuha sebagai sumber kekuatan yang membantu para guru dan siswa mencapai kesuksesan, baik di dunia maupun akhirat.

Lebih dari sekadar rutinitas, Shalat Dhuha adalah ibadah yang diajarkan oleh teladan kita semua, Nabi Muhammad SAW. Dalam kesehariannya, beliau dan keluarganya tak pernah melewatkan kesempatan untuk melaksanakan shalat ini di waktu pagi, tepat setelah terbitnya matahari. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada beliau, yang dengan penuh kasih mengajarkan kepada kita cara terbaik untuk mensyukuri nikmat Allah SWT.

Shalat Dhuha menjadi penawar bagi kita semua, sebagai bentuk rasa syukur atas tubuh dan kesehatan yang telah Allah berikan. Rasulullah SAW bersabda bahwa dengan melaksanakan shalat dhuha, kita seolah telah mencukupkan sedekah untuk setiap sendi tubuh kita. Bayangkan, betapa besar hikmah dari ibadah ini---menjadi perisai bagi tubuh kita dari segala hal yang tidak diinginkan, serta menjadi bentuk puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang tiada terhingga.

Inilah saatnya bagi kita, sebagai guru dan siswa, untuk meneladani kebiasaan mulia ini. Dengan shalat dhuha, kita tidak hanya menjaga kesehatan tubuh, tetapi juga mempererat ikatan spiritual kita dengan Sang Pencipta. Mari kita jadikan ibadah ini sebagai bagian tak terpisahkan dari rutinitas harian, sebuah amalan yang dilakukan dengan penuh keikhlasan dan kesadaran akan kebesaran Allah SWT. Semoga dengan istiqamah menjalankan shalat dhuha, kita semua dapat meraih ketenangan jiwa dan keberkahan hidup, baik di dunia maupun di akhirat.

Keutamaan shalat dhuha semakin ditegaskan melalui sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Dzar al-Ghifari radhiyallahu 'anhu. Dari Abu Dzar al-Ghifari radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setiap pagi, setiap sendi dari salah seorang di antara kalian harus memberikan sedekah. Setiap tasbih (ucapan Subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan Alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan La ilaha illallah) adalah sedekah, setiap takbir (ucapan Allahu Akbar) adalah sedekah, dan menyuruh kepada yang baik adalah sedekah, serta melarang dari yang munkar adalah sedekah. Dan semuanya itu bisa dicukupi dengan dua rakaat yang dia lakukan di waktu dhuha." Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab "Shahih"-nya. Imam Nawawi dalam "Syarah Shahih Muslim" menjelaskan bahwa hadits ini menunjukkan besarnya keutamaan shalat dhuha dan nilai pentingnya, meskipun hanya dengan dua rakaat.

Keutamaan shalat dhuha semakin ditegaskan melalui sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Dzar al-Ghifari radhiyallahu 'anhu. Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan bahwa setiap pagi, setiap sendi dalam tubuh kita memerlukan sedekah sebagai wujud syukur kepada Allah SWT. Sedekah ini bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk dzikir---tasbih (ucapan Subhanallah), tahmid (ucapan Alhamdulillah), tahlil (ucapan La ilaha illallah), dan takbir (ucapan Allahu Akbar)---serta dengan mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran.

Namun, Rasulullah SAW dengan bijaksana menyatakan bahwa semua bentuk sedekah tersebut dapat dicukupkan hanya dengan dua rakaat shalat dhuha. Betapa besar rahmat Allah SWT yang memberikan kemudahan bagi kita untuk memenuhi kebutuhan spiritual tubuh kita hanya dengan dua rakaat di pagi hari. Hadits ini, yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab "Shahih"-nya, menjadi bukti nyata bahwa shalat dhuha bukanlah ibadah yang dapat diremehkan. Bahkan, Imam Nawawi dalam "Syarah Shahih Muslim" menegaskan betapa besar keutamaan shalat dhuha, meskipun hanya dengan dua rakaat, karena ia mampu mencukupi seluruh sedekah yang dibutuhkan oleh tubuh kita setiap harinya.

Maka, tak ada alasan bagi kita untuk mengabaikan shalat dhuha. Sebagai guru dan siswa, kita memiliki kesempatan emas untuk memulai hari dengan shalat dhuha, bukan hanya sebagai ibadah individu tetapi juga sebagai bagian dari pembentukan karakter spiritual di lingkungan pendidikan. Dengan melaksanakan shalat dhuha secara rutin, kita tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah SWT, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kebaikan yang akan berpengaruh positif dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita manfaatkan keutamaan yang begitu besar ini, dan jadikan shalat dhuha sebagai bagian dari rutinitas harian kita, untuk meraih keberkahan dan kebahagiaan sejati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun