Dengan memahami keutamaan ini, mari kita semua berusaha untuk melaksanakan shalat dhuha dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Jadikanlah shalat dhuha sebagai bagian dari rutinitas pagi, baik di sekolah maupun di rumah. Ini bukan hanya tentang mendapatkan pahala, tetapi juga tentang membangun karakter spiritual yang kuat, yang akan menjadi fondasi kokoh dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan istiqamah dalam shalat dhuha, kita semua berpeluang meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat, serta membangun "rumah" kita di surga.
Untuk lebih menunjukkan betapa pentingnya shalat dhuha dan menegaskan keutamaannya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjadikannya sebagai salah satu wasiat khusus kepada para sahabatnya. Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, beliau berkata: "Kekasihku (Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam) mewasiatkan kepadaku tiga hal yang tidak akan aku tinggalkan hingga aku mati: berpuasa tiga hari setiap bulan, melaksanakan shalat dhuha, dan tidur dalam keadaan telah melaksanakan shalat witir." Hadits ini diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dalam "Shahih"-nya, menegaskan bahwa shalat dhuha termasuk dalam amalan yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk dijaga dan diamalkan secara konsisten.
Wasiat ini bukanlah nasihat biasa. Ini adalah pesan yang datang langsung dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, yang diberikan kepada sahabatnya yang setia, Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu. Wasiat ini mengandung makna yang dalam, menunjukkan bahwa shalat dhuha, bersama dengan puasa sunnah tiga hari setiap bulan dan shalat witir sebelum tidur, adalah amalan-amalan yang memiliki nilai spiritual yang tinggi dan harus dijaga seumur hidup.
Sebagai guru dan siswa, kita dapat mengambil pelajaran penting dari wasiat ini. Shalat dhuha bukan hanya sekadar ibadah sunnah, tetapi merupakan bagian dari warisan spiritual yang diwariskan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepada umatnya. Dengan melaksanakan shalat dhuha, kita tidak hanya mengikuti sunnah Nabi, tetapi juga menjaga hubungan yang erat dengan Allah SWT, mengisi hari-hari kita dengan berkah, dan meraih pahala yang luar biasa.
Oleh karena itu, marilah kita meneladani semangat Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu yang bertekad untuk tidak meninggalkan shalat dhuha hingga akhir hayatnya. Jadikanlah shalat dhuha sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita, baik di sekolah maupun di rumah. Dengan konsistensi dalam melaksanakan shalat dhuha, kita tidak hanya memperkuat hubungan spiritual kita dengan Allah, tetapi juga membangun karakter yang kuat dan penuh dengan nilai-nilai kebaikan yang akan terus bermanfaat sepanjang hayat.
Shalat dhuha adalah sebuah wasiat yang membawa berkah dan kebaikan yang tak terhingga. Marilah kita bersama-sama mengamalkannya dengan penuh kesadaran, keikhlasan, dan ketulusan, sehingga setiap langkah kita selalu berada dalam lindungan dan rahmat Allah SWT. Dengan istiqamah dalam menjalankan wasiat ini, insya Allah kita akan meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H