Mohon tunggu...
Raabiul Akbar
Raabiul Akbar Mohon Tunggu... Guru - ASN Guru MAN 1 Kota Parepare

S1 Universitas Al-Azhar Mesir. S2 SPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) LPDP Kemenag RI. (Dalam Negeri) Anggota MUI Kec. Biringkanaya. Sulawesi Selatan. Penulis buku "Perjalanan Spiritual Menuju Kesempurnaan Melalui Cahaya Shalat" dan "Warisan Kasih: Kisah, Kenangan, dan Hikmah Hadis". Prosiding : the 1st International Conference on Religion, Scripture & Scholars Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal Jakarta, berjudul "The Spirit of Ecology in the Hadith: Protecting Nature in Love of Religion" yang terbit pada Orbit Publishing Jakarta. Hal. 237-249. Tahun 2024. Peneliti Jurnal Ilmiah sinta 6 berjudul "Zindiq Al-Walīd bin Yazīd An Analysis of Orthodoxy and Heterodoxy in the perspective of Civil Society in the Umayyad Dynasty" yang terbit pada Journal Analytica Islamica Program Pscasarjana UIN Sumatera Utara Medan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Semangat Belajar dari Kisah Abdullah bin Mas'ud

3 September 2024   10:25 Diperbarui: 3 September 2024   10:28 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://jernih.co/solilokui/abdulah-bin-masud-hafidz-pembunuh-abu-jahal/

Setiap kita tentu memiliki sosok panutan yang menginspirasi dalam perjalanan hidup, terutama dalam hal semangat belajar dan mencari ilmu. Salah satu figur yang tak hanya menginspirasi generasinya, tetapi juga melampaui zaman, adalah Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu. Beliau bukan hanya seorang sahabat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, tetapi juga seorang pembelajar yang gigih, seorang pengajar yang penuh hikmah, dan seorang pribadi yang mampu memetik dan mengamalkan pelajaran dari setiap sisi kehidupan.
Dalam tulisan ini, saya mengajak para pembaca untuk menelusuri jejak Abdullah bin Mas'ud, menggali nilai-nilai yang beliau tanamkan, dan memetik hikmah yang relevan dengan kehidupan kita hari ini. Bagaimana seorang pemuda yang sederhana dan penuh semangat bisa menjadi salah satu ulama besar dalam sejarah Islam? Bagaimana beliau menempuh perjalanan ilmu yang penuh tantangan namun tetap kokoh dalam iman? Semua ini akan kita bahas dan renungkan bersama.
Saya berharap, tulisan ini tidak hanya menjadi sekadar bacaan, tetapi juga menjadi sumber motivasi bagi kita semua, agar senantiasa menyalakan semangat belajar dalam diri, seperti yang dicontohkan oleh Abdullah bin Mas'ud. Mari kita bersama-sama merajut semangat yang sama, melangkah dalam ilmu, dan menghidupkan warisan nilai-nilai mulia yang telah diwariskan oleh para pendahulu kita.


Mari kita sejenak merenung dan bertanya: siapa di antara kita yang mengenal Abdullah bin Mas'ud? Sebagian besar dari kita mungkin akan dengan cepat menjawab bahwa beliau adalah salah satu dari Assabiqunal Awwalun, golongan yang pertama kali memeluk Islam. Tapi tahukah Anda, bahwa beliau juga dikenal sebagai sahabat Nabi yang pertama kali menghafal Al-Qur'an setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?
Namun, perjalanan hidup Abdullah bin Mas'ud tidak selalu berada dalam cahaya keagungan. Dahulu, sebelum Islam hadir dalam hidupnya, ia hanyalah seorang penggembala kambing milik Uqbah bin Abi Muayt, seorang petinggi Quraisy yang ternama. Tentu, hidup sebagai penggembala kambing mungkin tampak sederhana, bahkan mungkin tak terlintas dalam benaknya bahwa suatu hari nanti ia akan menjadi salah satu ulama besar dalam sejarah Islam.

Lalu, apa yang mengubah hidupnya? Jawabannya terletak pada satu kata: semangat. Abdullah bin Mas'ud adalah teladan sempurna dari bagaimana semangat belajar yang tinggi mampu mengubah nasib seseorang. Ketika cahaya Islam mulai menyentuh hatinya, ia tidak sekadar menerima, tetapi menyelami dan mendalami ajaran yang dibawa oleh Rasulullah. Beliau mendekatkan dirinya kepada Nabi, menimba ilmu langsung dari sumbernya, hingga akhirnya beliau menjadi salah satu sahabat yang paling dihormati, terutama dalam hal pengetahuan tentang Al-Qur'an.
Bayangkan sejenak, jika Abdullah bin Mas'ud tidak memiliki semangat belajar yang begitu besar, mungkin ia akan tetap menjadi seorang penggembala kambing. Namun, beliau memilih jalan yang berbeda---jalan yang penuh dengan perjuangan, pengorbanan, dan keikhlasan untuk menuntut ilmu. Dan di situlah letak kebesaran beliau.
Kisah ini mengajak kita untuk merenung: Apakah kita memiliki semangat yang sama dalam belajar dan mencari ilmu? Abdullah bin Mas'ud mengajarkan kita bahwa siapa pun bisa mencapai puncak jika memiliki tekad yang kuat, keinginan untuk terus belajar, dan kedekatan dengan sumber ilmu yang benar. Mari kita ambil hikmah dari kisah ini dan jadikan semangat Abdullah bin Mas'ud sebagai inspirasi dalam setiap langkah kita menuju pencerahan dan kebaikan.

Semangat Abdullah bin Mas'ud untuk belajar dan mendalami ajaran Islam benar-benar tak tertandingi. Bayangkan, seorang yatim piatu yang sehari-harinya hanya menggembala domba, tiba-tiba mendengar tentang Islam. Hatinya langsung terpanggil oleh kebenaran yang dia dengar. Tanpa menunda waktu, Abdullah bin Mas'ud pergi menemui Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Dengan penuh ketulusan, ia memohon kepada Nabi agar diajari lebih banyak tentang Islam. Langkah ini menunjukkan betapa besar keinginan dan tekadnya untuk memahami dan mengamalkan ajaran Islam.

Sejak pertemuan pertama itu, Abdullah bin Mas'ud menjadi salah satu murid paling setia dan rajin dalam belajar. Setiap kali majelis ilmu diadakan, ia selalu mencari tempat yang paling dekat dengan Nabi. Tak ingin kehilangan satu pun kata yang disampaikan oleh Rasulullah, ia duduk dengan penuh perhatian, menyerap setiap pelajaran yang diberikan. Kegigihannya ini membuahkan hasil yang luar biasa---beliau menjadi orang pertama yang menghafal Al-Qur'an secara penuh setelah Rasulullah. Tak heran jika namanya tercatat sebagai salah satu ulama terkemuka di kalangan sahabat, seorang yang tak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga menghidupkannya dalam setiap aspek kehidupan.

Kisah Abdullah bin Mas'ud mengingatkan kita semua bahwa semangat belajar dan keinginan untuk menimba ilmu bisa mengubah hidup siapa saja, bahkan seorang yatim piatu penggembala domba. Ini adalah bukti bahwa dengan tekad yang kuat, kita bisa mencapai apa pun yang kita impikan, selama kita bersungguh-sungguh dalam usaha kita. Mari kita jadikan kegigihan Abdullah bin Mas'ud sebagai inspirasi untuk terus belajar dan mendekatkan diri pada ilmu yang bermanfaat.

Semangat belajar yang dimiliki Abdullah bin Mas'ud tidak hanya terbatas pada keinginan untuk memahami Islam secara umum, tetapi juga tercermin dalam kecintaannya yang mendalam terhadap Al-Qur'an. Beliau tidak sekadar mempelajari ajaran-ajaran Islam, tetapi menjadikan Al-Qur'an sebagai pusat dari segala usahanya.

Kecintaan Abdullah bin Mas'ud terhadap Al-Qur'an adalah salah satu bukti nyata dari semangat belajarnya yang luar biasa. Sebagai salah satu sahabat yang diajarkan langsung oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, Abdullah memiliki kedekatan khusus dengan Al-Qur'an. Rasulullah sering memanggilnya untuk membaca dan menghafal ayat-ayat suci yang baru saja diturunkan. Ini menunjukkan betapa tingginya kepercayaan Nabi kepada kemampuan Abdullah dalam menjaga dan merawat wahyu ilahi.

Abdullah bin Mas'ud dikenal sebagai seorang penghafal Al-Qur'an yang ulung. Dia tidak hanya menghafal ayat-ayat suci ini, tetapi melakukannya dengan teliti dan penuh kesungguhan. Setiap kali wahyu baru turun, Abdullah segera mencatatnya dalam hatinya, menghafalnya dengan hati-hati dan memastikan bahwa setiap kata, setiap ayat, tertanam kuat dalam ingatannya. Ketekunan dan kesabarannya dalam menghafal Al-Qur'an menjadi ciri khas utama dirinya. Bukan hanya sekadar hafalan, tetapi setiap ayat Al-Qur'an yang dihafalnya menjadi bagian dari hidupnya, menuntun setiap langkahnya, dan membentuk karakter serta kepribadiannya sebagai seorang muslim yang taat.

Bagi Abdullah bin Mas'ud, Al-Qur'an bukan hanya sekadar teks untuk dihafal, tetapi adalah panduan hidup yang harus dipahami, direnungkan, dan diamalkan. Semangatnya dalam mempelajari dan menjaga Al-Qur'an ini mengajarkan kita pentingnya memiliki kecintaan yang mendalam terhadap ilmu yang kita pelajari, terutama ilmu yang datang dari wahyu ilahi. Abdullah bin Mas'ud menjadi teladan bagi kita semua dalam hal dedikasi dan kesungguhan dalam menuntut ilmu, khususnya dalam menghafal dan memahami Al-Qur'an. Mari kita ambil inspirasi dari kisahnya dan berusaha untuk menanamkan semangat yang sama dalam diri kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun