Di tengah sunyi, kutemukan ketenangan,
Dalam tatap istri yang pendiam, pemalu,
Seorang sahabat setia di setiap langkah,
Mendampingi impian yang kugenggam erat.
Anak kecilku, cerdas dan penuh imajinasi,
Tangannya menari di atas kanvas,
Membayangkan dunia yang ingin ia bangun,
Antara hafalan ayat suci dan garis arsitektur,
Menggapai dua mimpi besar dalam hidupnya.
Aku, di persimpangan akhir studi,
Mengejar ilmu, mendaki tangga cita-cita,
Dari Madrasah ke puncak ilmu,
Menjadi seorang dosen, guru besar,
Menyusuri sejarah, merangkai hadis,
Mengukir nama dalam dunia pengetahuan.
Bahasa asing kujelajahi,
Menjemput mimpi ke Eropa yang jauh,
Mencari ilmu yang lebih dalam,
Agar kelak menjadi puncak pencapaian.
Di balik setiap langkahku, ada doa seorang ibu,
Ibu yang terhormat, guru mengaji,
Mengalirkan hikmah dalam setiap ucapan,
Doanya, kekuatan di balik kesuksesan,
Memanduku, menguatkanku,
Mengikat kami dalam cinta dan bakti,
Doa yang tak pernah putus,
Menghubungkan kami dengan ayah di alam sana.
Begitulah hidupku berjalan,
Dalam cinta, doa, dan harapan,
Merajut mimpi, meniti cita,
Menuju puncak, bersama keluarga,
Dalam keberkahan yang tak ternilai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H