Upacara merupakan sebuah kegiatan rutin dari sejak kita duduk di bangku sekolah. Tiap Senin..pasti, trus ditambah lagi setiap memperingati hari-hari penting seperti : HUT RI, Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan, Kartini dan sebagainya.
Tidak hanya itu, kita juga masih harus memperingati hari-hari besar agama, ntah itu hari besar agama Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu dan Konghucu.
Belum lagi peringatan hari bebas tembakau, HAM, Anak, dan hari-hari lainnya. Timbul pertanyaan buat saya, apakah sih yang kita peringati…sejarahnya, peristiwanya, tokohnya atau apa???? Karena negeri ini kok jadi semakin ga karuan? Ego sektoral (baik berdasarkan wilayah, agama maupun suku) semakin tinggi, korupsi apalagi…banyak TKI dan WNI di negeri orang yang tersia-siakan dan pemerintah santai-santai aja mengatasinya, kekerasan dimana-mana, pengelolaan negara seperti arisan keluarga, dan masih banyak lagi hal-hal terjadi yang bertentangan dengan “makna hari-hari yang diperingati secara rutin tersebut”.
Ternyata kita hanya peduli sebatas memperingati hari-harinya saja, kita ga pernah peduli pada “nilai-nilai agung” dari hari-hari tersebut. Kita telah terjebak menjadi “Bangsa Seremonial”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H