Mohon tunggu...
Aryandi Muhammad
Aryandi Muhammad Mohon Tunggu... mahasiswa -

mahasiswa uin sunan kalijaga prodi ilmu komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Keunikan Ritual Kematian di Tanah Toraja yang Mewah

2 Oktober 2016   11:20 Diperbarui: 2 Oktober 2016   19:02 1272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber:dokementasi pribadi

Rambu solo adalah upacara adat kematian masyarakat Tana Toraja yang bertujuan untuk menghormati dan menghantarkan arwah orang yang meninggal dunia menujualam Roh. Upacara ini sering juga disebut upaca penyempurnaan kematian karena orang yang meninggal baru dianggap benar-benar meninggal setelah seluruh prosesi acara ini digenapi.

Jika belum maka orang yang meninggal tersebut hanya diangggap sebagai orang sakit atau lemah,sehingga ia tetap di berlakukan seperti halnya orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur dan diberi hidangan bahkan diajak bicara.

Dalam masyarakat Toraja,upacara Rambu solo merupakan ritual yang paling penting dan biayanya cukup mencengangkan.sebuah acara pemakaman bisa mencapai 4 sampai 5 milyaran rupiah.

Upacar pemakaman ini terkadang baru digelar setelah berminggu-minggu,berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun sejak kematian yang bersangkutan dengan tujuan agar keluarga yang ditinggalkan dapat mengumpulkan cukup uang untuk membiayai acara pemakaman yang terbilang fantastis.

Di dalam acara Rambu solo terdapat beberapa ritual seperti:

proses ritual adu kerbau.dokumentasi pribadi
proses ritual adu kerbau.dokumentasi pribadi
1. Adu laga kerbau

2. Adu kaki.

Ritual inilah yang paling berbahaya dimana mempertontongkan adu kekuatan kaki kaum lelaki dan tidak jarang terjadi hal yang fatal, ritual ini hanya akan dilaksanakan apabila acara pemakaman keluarga kalangan atas.

3. Pemotongan Kerbau dan Babi

jumlah Kerbau dan Babi yang di kurbangkan tergantung seberapa tinggi kasta pihak keluarga,semakin tinggi kasta acara pemakamannya maka semakin meriah pula acaranya.

Sebelum Kerbau di kurbangkan terlebih dahulu Kerbau diarak sebagai bentuk penghormatan sebelum di adu.dalam kepercayaan Toraja “Aluk to dolo”dipercaya bahwa semakin banyak kerbau dikorbangkan maka semakin cepat pula mayat mencapai Puya (akhirat).daging kerbau yang telah dipotong-potong akan diberikan kepada para tamu dan akan dicatat karena hal itu akan dianggap sebagai utang pada keluarga almarhum.

4. Penerimaan tamu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun