Mohon tunggu...
Rio Zakaria
Rio Zakaria Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Setidaknya ada yang bisa diceritakan dan dibaca orang lain

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Andai Gayus Jadi Volakis

20 Januari 2011   14:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:21 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seminggu ini kita dihebohkan oleh lagu ‘Andai aku jadi Gayus’, lagu yang menyentil realita praktek illegal di lembaga hukum di negeri ini. Lagu ini kontan menyorot perhatian public, terlepas dari obsesi si penciptanya yang ingin numpang tenar lewat kasus Gayus atau memang dorongan nuraninya untuk memberikan pencerahan terhadap institusi hukum kita.

Jika kita cermati, kenapa telepon terror bisa terjadi pada saat wawancara, rasanya janggal untuk dibilang kebetulan….tapi biarlah sekarang penciptanya sudah tenar, mungkin bahkan sudah menikmati hasil dari penjualan RBT lagu tersebut. Kita tidak boleh iri dengan rejeki orang lain.

Di tahanan sana, Gayus yang baru saja menerima vonis pun berandai-andai dirinya bisa terkenal sebagai penyanyi sekaligus pencipta lagu atau lebih tepatnya vokalis sebuah band. Sebagai sebuah band, mestinya Gayus menemukan drummer, gitaris, bassis, dan music director yang handal yang dapat menjadikan lagunya digemari masyarakat dan menjadi top hit di radio-radio nasional, dan penjualan RBTnya mendapatkan platinum.

Mari kita bantu Gayus mewujudkan impiannya!!!

Kita anggap pengacaranya sebagai drummer yang mampu memainkan tempo, hakim sebagai gitaris yang mampu menampilkan melodi yang indah mengiringi nyanyian sang vokalis, dan jaksa sebagai bassis sebagai pemanis lagunya. Yang paling penting dari itu semua, Gayus hanya bisa menciptakan lagu namun belum mampu menjadi sutradara bagi lagu yang dia ciptakan. Oleh karena itu kita carikan dia music director yang handal dalam hal ini ada dua pilihan yaitu POLRI dan KPK.

POLRI sebagai music director ternyata tidak mempunyai kemampuan yang mumpuni unutk menciptakan lagu yang sesuai selera pasar, sebagai contoh lagu karangan Susno yang berjudul Century jeblok di pasaran bahkan lagunya raib sebelum sampai di dapur rekaman. Padahal pengamat musik dari gedung DPR sana sudah menantikan bagaimana ending lagu tersebut (kayaknya sebagian memang mengharapkan kandas seperti itu sih hehehehe), apalagi rakyat yang ingin tahu sejauh mana kehebatan dari lagu yang didasarkan pengalaman penyanyinya itu. Music director yang satu ini tak punya insting bisnis music yang bagus, lagu-lagu yang dilempar ke pasar semuanya jeblok tanpa ada yang mengunduh, bahkan yang sudah kadung mengunduh pun kebanyakan menyesal karena ternyata lagunya tidak sesuai selera pendengar music, musiknya payah, apalagi endingnya….weekkkssssss (bikin mual aja).

Sebetulnya kita masih punya music director handal yakni KPK, sudah banyak lagu yang dihasilkan olehnya. Ada yang endingnya sedih, namun lebih banyak yang endingnya bahagia (happily ever after lah) seperti keinginan penikmat music lainnya.

Nah, sekarang tinggal ada tidaknya niat dari produsernya untuk menyajikan lagu yang menghibur rakyat yang sudah banyak tertimpa masalah ini. Kalau ada niat dari produser untuk menghasilkan lagu yang sesuai selera music kebanyakan cobalah music director yang lain, kali-kali aja meledak di pasaran, dan RBTnya banyak diunduh.

Penikmat music di negeri ini sekarang sedang menunggu-nunggu lagu baru yang diciptakan Gayus tentang SATGAS yang notabene adalah grup band bentukan sang produser. Penikmat music menunggu akankah lagu ini diproduksi dengan kemasan yang menarik atau kandas juga di tempat sampah seperti lagu-lagu sebelumnya.

Nah, sekarang mari kita tunggu berani tidak sang produser menunjuk music director yang baru untuk membantu Gayus mewujudkan impiannya menjadi vokalis dan mengemas lagu-lagu ciptaan Gayus meledak di pasaran.

Kita berharap sang produser tidak lagi menonjolkan sifat jayusnya apalagi JAYUS KAMBUHAN, nunggu disentil dulu sama pemimpin lintas agama.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun