Pinjam utang itu memang enak. Tapi bayarnya yang susah. Kalau kita pinjam pada orang secara tatap muka, biasanya, paling tinggi bunga yang diberikan kepada kita adalah 20 % per bulannya. Tapi kalau kita berutang secara online yang dengan mudah sering kita lihat di internet, jangan sekali-kali kita mencobanya. Mengapa? Karena itu sama dengan kita menyengsarakan diri sendiri. Saya punya pengalaman seperti itu. Memang bukan saya yang berutang, melainkan teman baik saya yang bernama Dino (nama samaran).
Dino tanpa meminta izin kepada saya meminjam nama saya dan juga nomor WA saya untuk memuluskan pinjaman atau utang online-nya. Suatu hari, saya kaget ketika di WA saya muncul nomor baru dan meminta saya untuk memberitahukan Dino agar melunasi utangnya sebesar Rp700 ribuan. Di WA itu ditulis bahwa Dino telah meminjam uang dari perusahaan A dan tidak melunasinya. Waktunya hingga esok, dia harus membayar Rp700 ribuan itu. Â Kalau tidak, dia akan membayar lebih besar lagi.
Tak lama kemudian, saya membaca WA dari nomor lain yang tidak saya kenal . Di situ ditulis bahwa Dino (disertai dengan scan KTP-nya yang ada gambarnya) adalah mafia, dia belum membayar utang dari perusahaan B Rp1 juta sekian ratus ribu.Â
"Lho, dari mana nomor ini tahu nomor WA saya," tanya saya dalam hati.
Besoknya muncul lagi di WA tentang Dino. Dia disebut 'buronan utang' Â yang belum bayar utangnya. Saya yang dijadikannya sebagai penjamin, diminta untuk membayar utangnya karena saya adalah penjaminnya. Â Ya, jelas saya tidak mau membayarnya. Dino yang ngutang, masak saya yang disuruh membayarnya.Â
Setelah saya baca-baca WA yang ada di grup itu yang dibuat sendiri oleh si pemberi utang, saya melihat ada beberapa nama yang keluar. Tapi ada pertanyaan yang diajukan oleh 1 orang di antara 10 orang yang adalah teman atau koleganya si Dino. Dia bertanya demikian, "Anda tahu nomor WA saya dari mana?"
"Kami mendapatnya dari Pak Dino. Karena Anda adalah salah satu penjaminnya."
"Saya sudah mengonfirmasinya ke Pak Dino, tapi dia bilang dia tidak pernah berutang kepada Anda. Dia yakin, namanya dicatut oleh orang yang ada di rumahnya," jelas teman Pak Dino.
"Semua data-datanya  lengkap ada pada kami."
Tak lama kemudian,temannya Dino itu keluar dari grup itu. Saya pikir, percuma juga keluar dari grup itu karena si pemberi utang bisa buat grup baru lagi dan memasukkan nomor kami sebagai anggota grup yang dibuatnya. Â Jadi, saya tidak keluar dari grup itu.
Akhirnya,  muncul lagi pemberitahuan dari perusahaan A dan B dengan jumlah utang yang lebih besar lagi. Saya langsung menyimpulkan bahwa bunga utang dari perusahaan A dan B adalah  20 % per minggunya (Ingat ini! Bukan per bulan!). Jadi, benar-benar mencekik leher. Pinjaman yang mulanya cuma kecil saja, bisa naik jadi belasan juta, bahkan bisa puluhan juta. Meskipun alamat perusahaan A ada di Jakarta, mereka bisa mengirim debt collector-nya ke Manado untuk menagih utangnya itu. Kalau debt collector sudah datang, bisa berbahayalah orang yang berutang pada mereka..