Hei, para semut koruptor...
Kau berlindung di bawah naungan kebal hukum
Kau merayap di sela-sela anggaran Negara
Kau menjelma sebagai penegak hukum
Ribuan dokumen-dokumen negara berani kau palsukan
Demi untuk mengeruk kekayaan
Hei, para semut koruptor...
Kau berlabuh apabila tempat itu terasa manis
Kau menjauh apabila tempat itu terasa pahit
Kau menyusup di setiap Mahkamah
Kau berkong kalikong dengan pejabat adi kuasa
Untuk memuluskan aksi bejatmu
Di saat penguasa telah kau tundukkan
Kau semakin lantang memoncongkan parasmu di ranah hukum
Hei, para semut koruptor...
Serdadu pengikutmu kini kian besar
Tanpa adanya himbauan ataupun pelajaran
Kau terus berkembang tanpa adanya dinding penghalang
Kini kau berhasil menduduki singgah sana kekuasaan
Dengan tipu daya dan kelicikan
Hei, para semut koruptor...
Aparat hukum Negara kau anggap sebagai boneka
Yang tetap patuh pada atasan yang bergelimah kekayaan
Seperti, konglomerat!
Kau bungkam bonekamu dengan imingan jabatan kekuasaan
Yang mana nanti kelak akan terbongkar...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H