Mohon tunggu...
Agoeng Triadi
Agoeng Triadi Mohon Tunggu... Lainnya - PNS

I'm just an ordinary PNS, yang baru mulai belajar menulis dan menuangkan isi kepalanya melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Bola

Yang Tersisa dari Tragedi Kanjuruhan: Pengelolaan Stadion ke Depan

13 Desember 2022   13:52 Diperbarui: 13 Desember 2022   14:11 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panggung mini di lapangan. Sumber: traxonsky.com

Pertama, saya menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya bagi seluruh korban dan keluarganya pada tragedi Kanjuruhan yang belum lama ini terjadi. Hingga saat ini, sudah banyak sekali tulisan yang mengulas tragedi tersebut dari berbagai sudut pandang. Namun, mungkin belum ada yang menulis dari sudut pandang pengelolaan stadion. Semoga saya salah, dan saya memohon maaf untuk itu. Tulisan ini sebetulnya tidak bermaksud mengaitkan langsung dengan stadion Kanjuruhan yang merupakan kebanggaan warga Malang. Hanya saja telah terjadi tragedi disana, yang mana salah satu penyebabnya bisa jadi adalah pengelolaan stadion. Ya walaupun sangat kecil, tapi tetap bisa berkontribusi dalam kejadian dimaksud.

Disini saya tidak akan membeberkan aspek pengelolaan stadion mana yang dimaksud penjelasan di atas. Karena saya bukan ahlinya. Titik. Maksud saya menulis ini sekedar menyampaikan bahwa sebenarnya ada lho manajemen atau pengelolaan stadion yang baik. Sudah banyak best practicesnya. Saya disini cuma menyampaikan sedikit informasi tentangnya. Sehingga kita semua dapat belajar, dan siapa tahu bisa menyampaikan informasi ini kepada para pengelola stadion-stadion di Indonesia, sehingga ke depan praktek pengelolaan stadion akan semakin baik. Oke, cukup untuk “disclaimer”nya.

Di Indonesia, sebagian besar stadion dikelola oleh pemerintah. Karena dikelola oleh pemerintah, maka pengelolaannya mengikuti aturan main pemerintah. Which is penuh birokrasi kalau masyarakat umum melihatnya. Birokrasi yang bagaimana? Contoh. Statusnya adalah BMN (Barang Milik Negara), jadi diperlakukan mengikuti aturan BMN. Ada juga terkait perduitan, maka mengikuti aturan PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak). Belum lagi masalah yang kayanya sering dikeluhkan oleh warga +62 kalau mau dipinjam untuk suatu kegiatan, yaitu perizinan yang ribet prosesnya. Sebetulnya, kalau stadion yang dipegang oleh UPT(Unit Pelaksana Teknis)  pemerintah tersebut dikelola secara profesional, bisa saja mendatangkan profit yang besar kepada pemerintah. Bahkan memberikan keuntungan pula kepada masyarakat, walaupun tidak melulu dalam bentuk uang. Tapi, seringnya yang kita lihat adalah stadion yang dikelola dengan setengah hati. Pemeliharaan yang minim sehingga terdapat kerusakan disana sini. Belum lagi kalau bicara pendapatan hasil penyewaan stadion yang sering tidak transparan pengelolaannya. Dari sini, mungkin sudah saatnya Indonesia mulai beralih. Menyerahkan pengelolaan stadion kepada pihak swasta.

Kalau diserahkan kepihak swasta, apa sudah ada contohnya di Indonesia? Ada! Sependek pengetahuan penulis ada dua. Pertama, klub sepakbola Bali United FC yang mengelola stadion I Wayan Dipta di Kabupaten Gianyar, Bali. Di bawah pengelolaan Bali United FC, stadion ini memiliki rumput berkualitas, bench pemain yang nyaman, toko merchandise mewah, serta kafe eksklusif di dalamnya. Stadion berkapasitas 25.000 penonton ini dikontrak selama 10 tahun, sehingga Bali United FC mempunyai kuasa penuh untuk mempercantik stadion dengan pendanaan kuat yang dimiliki dan tidak bergantung kepada minimnya anggaran APBD. Stadion berikutnya adalah stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan di Kabupaten Pamengkasan. Stadion ini disewa dari pemerintah daerah oleh klub sepakbola Madura United FC selama 5 tahun. Perjanjian kerja samanya meliputi sewa pokok stadion dan bagi hasil pengelolaan. Pola pengelolaan stadion oleh swasta ini lebih efektif menambah pendapatan asli daerah (PAD) Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.

Oke, contohnya sudah ada, dan hasilnya juga positif. Tapi kenapa swasta? Ya karena swasta atau investor manapun pasti profit oriented. Mereka tidak mau rugi. Jadi akan melakukan hal apapun (sesuai perjanjian/kontrak yang ada) untuk memperoleh keuntungan. Dan disini, kunci dari mendapatkan profit adalah penyediaan fasilitas yang mumpuni, serta penyelenggaraan kegiatan yang dapat mendatangkan massa dalam jumlah besar.

Penyediaan fasilitas stadion bagaimana yang bisa mendatangkan massa? Kalau dari sudut pandang saya sebagai generasi “agak” milenial, massa akan menyerbu stadion jika memiliki fasilitas yang lengkap dan “kekinian”. Fasilitas kekinian yang lengkap tersebut misalnya:

1.  Sport Facility

Lapangan sepak bola di stadion adalah wajib. Fasilitas lain yang bisa ditambahkan jika lahannya kecil yaitu fitness centre, area skateboard, wall climbing, ruang tenis meja, dan lintasan lari/jogging track. Namun, jika lahannya cukup luas, maka bisa ditambahkan fasilitas seperti lapangan futsal, basket, voli, skate park, dan lapangan bulu tangkis. Fasilitas ini tidak mesti dibuat di lahan kosong. Bisa juga memanfaatkan lokasi parkir yang relatif jarang dipakai, yang hanya dibuka/diakses jika ada kegiatan tertentu yang akbar, seperti konser atau pertandingan bola. Seluruh fasilitas olahraga di atas tentu saja dapat mendatangkan profit besar secara rutin. Misalnya dari keuntungan penyelenggaraan pertandingan olahraga. Dan minimun dari penyewaan lapangan, serta parkir kendaraan. Yang lain, contohnya dari keanggotaan (member) klub olahraga.

2.  Entertainment Facility

Bentuk pengelolaan stadion lainnya yaitu penyediaan fasilitas hiburan. Ketika bicara hiburan di stadion, maka yang terpikir pertama ialah konser. Yup, konser cukup sering diadakan di stadion. Pengelola perlu menyiapkan sarana yang tidak hanya lengkap namun juga wah, sehingga banyak pihak yang tertarik untuk mengadakan konser di stadion. Selain sarana konser berskala masif, di stadion bisa juga dibuat panggung kecil untuk performing artis-artis lokal atau penyelenggaraan konser mini. Disamping konser mini, panggung tersebut nantinya dapat juga digunakan untuk event menonton bareng alias nobar. Panggung bisa dibangun ditengah-tengah zona cafe atau foodcourt, atau disuatu ruang terbuka semisal taman. Suasana cozy yang diciptakan ini akan mendorong masyarakat untuk hadir meluangkan waktunya di stadion. Sebagai pelengkap aktivitas entertainment, di stadion dapat disiapkan ruang aula atau conference room dengan memanfaatkan space yang ada. Ruang ini merupakan ruang multifungsi yang dapat digunakan untuk menggelar berbagai acara dari pameran/exhibition, resepsi pernikahan, pelaksanaan meeting biasa, hingga penyelenggaraan pertandingan e-sport.

Fasilitas nonton bareng di lapangan. Sumber: wartakota.tribunnews.com
Fasilitas nonton bareng di lapangan. Sumber: wartakota.tribunnews.com

3.  Food & Beverage Facility

Survei yang dilakukan oleh Ground Control Global dan Facebook Fan Survey terhadap para pengunjung stadion dibeberapa negara menunjukan suatu stadion disukai bila menyediakan tempat yang nyaman untuk proses interaksi sosial, serta tak lupa makanan dan minuman yang bervariasi dan enak. Hasil survei ini relevan juga dengan kondisi pengunjung stadion di Indonesia saat ini. Secara kasat mata, kebanyakan pengunjung stadion adalah generasi Y dan Z, disusul kemudian generasi X. Intinya mereka yang kurang lebih berumur antara 15 hingga 50 tahun. Dari sini, stadion seharusnya bisa dikondisikan agar memiliki restoran, cafe dan foodcourt yang nyaman dan representatif untuk melayani massa dalam jumlah besar. Selain tempat F&B yang biasa, stadion bisa juga membangun tempat makan di atas atap stadion (cafe rooftop). Pemandangan yang extraordinary dari atap stadion seharusnya bisa memiliki nilai jual yang lebih, sehingga bisa dimanfaatkan untuk menarik pengunjung. Dengan beragamnya fasilitas yang ditawarkan oleh stadion, maka potensi revenue dari F&B bisa terus didapatkan walaupun di hari tanpa ada pertandingan bola atau suatu konser akbar.

Fasilitas F&B (cafe eksklusif) di Hard Rock Stadium, Miami, USA. Sumber: miamidolphins.com
Fasilitas F&B (cafe eksklusif) di Hard Rock Stadium, Miami, USA. Sumber: miamidolphins.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun