Mohon tunggu...
rama wibi
rama wibi Mohon Tunggu... lainnya -

i'am nothing but i want to be something...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gak Bayar, Gak Ulangan !! Wajar Gak Sih ??

5 Juni 2012   03:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:23 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Share aja ya ceman-ceman,,kalo bisa dikasih komen menurut pendapat yang umum jangan dari sudut pandang orang tua atau sendiri,,,, *seriyuuusss*

Pernah ngerasain sekolah dong ya, pernah juga kan ya ngerasain orang tua dipanggil ke sekolah hanya karena ada masalah tunggakan?? kalo gw dulu pernah kok, lalu kalo bonyok dipanggil ke sekolah untuk menyelesaikan tunggakan, terus kita malu gitu?? jawabannya sih eksplisit, tapi kalo orang tua ngamuk-ngamuk disekolah hanya karena anaknya tidak mendapatkan kartu asli mengikuti ulangan umum, salah kah???

Kejadian ini baru aja terjadi beberapa menit yang lalu, seorang bapak datang ke ruang guru dan langsung mencak-mencak hanya karena anaknya mendapatkan kartu sementara untuk mengikuti ulangan umum dan besok saat orang tuanya tidak datang kesekolah akan disuruh pulang. Sang bapak dengan jumawanya berbicara dengan keras kalau caranya seperti itu maka akan dilaporkan ke pusat *batja : yayasan* atau dimasukkan ke kolom pembaca di koran tempat itu bapak bekerja. Weeeeewwwwwww, sontak gw langsung kaget, terlebih itu bapak mengeluarkan sebuah handycam yang fungsinya merekam seluruh kejadian tadi perbincangannya dengan ketua panitia dan ketua program disekolah ini.

Salah siapa ini!! orang tua kah?? anak kah?? guru dan sekolah kah?? kalo gw melihat dari kaca mata pribadi, guru dan sekolah tidak bisa disalahkan terlebih sekolah swasta. Kenapa gitu, ya karena pihak sekolah tidak akan bertindak secara semena-mena JIKA ada apresiasi yang  menyeluruh dan kolaborasi yang kongkrit antara orang tua, murid dan juga sekolah. Contoh tadi, kalo gw gambarkan seperti ini :

"hari ini adalah hari ke 2 ulangan umum, setiap anak yang akan ulangan umum harus mendapatkan kartu ujian, kartu tersebut didapat setelah melihat tunggakan dari si siswa, jika siswa tunggakannya hanya sedikit pasti akan mendapatkan kartu, nah kalo masih banyak dan orang tua tidak merespon maka ini anak akan dikasih kartu sementara. Siswi ini tadi pagi disuruh melapor ke panitia untuk mendapatkan persetujuan lagi mengikuti ulangan, tapi bukannya melapor ini anak malah pulang ke rumah dan nangis ke bapaknya. Sontak si bapak menelan bulat-bulat informasi si anak dan langsung mencak-mencak, mengatasnamakan profesinya ia akan melaporkan semuanya."

Kejadian seperti ini pasti selalu terjadi setiap ulangan umum, salah satu penyebabnya pasti tunggakan si anak, entah kenapa orang tua juga tidak berperan aktif untuk datang kesekolah untuk memperbincangkan masalah tersebut, tidak melepas begitu saja anaknya ketika ada panggilan dari sekolah mengenai tunggakannya. Tapi ketika anak disuruh pulang, sang orang tua dengan arogannya berbicara seenaknya tanpa melihat kejadiannya secara utuh.

Sekolah kalo dari pengalaman gw ngajar kayanya udah mencoba semaksimal mungkin deh untuk berperan sama orang tua dan anak, tapi wajar dong kalo ketika tunggakannya sudah melampaui batas si anak diperingati dan di kasih tau untuk bilang ke orang tuanya, tapi tak dinyana kalo itu semua seolah-olah guru dan sekolah lah yang membatasi pembelajaran si anak dan menghentikan kegiatan ulangannya.

Hayooo, wajar gak sih kalo orang tua dipaksakan untuk mengikuti presedur dalam mengikuti pembelajaran anaknya disekolah??

~r4,20120605~

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun