Mohon tunggu...
rama wibi
rama wibi Mohon Tunggu... lainnya -

i'am nothing but i want to be something...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

[Review] The Way Back

27 Januari 2011   15:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:08 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Menginspirasikan dari cerita sebenarnya dan juga novel "The Long Walk: The True Story of a Trek to Freedom" karangan Slavomir Rawicz's, kisah ini bisa gw bilang sebagai pilem penyemangat, persahabatan, pantang menyerah, berani mengambil resiko dan banyak lagi. Pilem yang kalo bisa dibilang sangat menyentuh bagi kehidupan penindasan disaat Uni Sovyet masih berjaya ini mengambil setting Bulgaria, Maroko, India dan Pakistan dengan melewati gurun Gobin dan Sahara serta pegunungan Himalaya dan Pegunungan Ural.

Dengan latar belakang penyiksaan di kamp Gulang di tengah hutan Siberia, adalah Janusz narapidana dari Polandia yang menginginkan kabur dari kamp Gulang itu dengan ditemani dengan rencana dari Khabarov yang ternyata hanyalah siasat Khabarov untuk mendapatkan semangat untuk tetap hidup di Gulag. Dengan mengarahkan ke arah Danau Baikal dan melewati Mongolia disitulah Janush menjadi terobsesi untuk kabur dari Gulag.

Setelah kejadian di dalam terowongan penggalian akhirnya Janusz dengan ditemani Smith menyusun rencana untuk melarikan diri dari kamp, dan pada saat badai salju terbesar disitulah mereka bertujuh akhirnya kabur dari kamp setelah mematikan genset. Valka, Zoran, Voss, Tamasz, dan Kazik melarikan diri bersama Smith dan Janusz. Adegan terus mengisahkan pelarian mereka selama kurang lebih 4.000 mil menuju tanah kebebasan, sempat putus asa diawal-awal karena badai salju Siberia yang sangat dahsyat akhirnya bisa mereka lalui dengan masker dari kulit pohon, kekurangan makanan bisa mereka atasi dengan memakan bangkai serigala hingga akhirnya sampai di danau Baikal untuk menyebrang ke perbatasan Mongolia dan bertemu dengan gadis yang juga melarikan diri. Dan jadilah mereka ber 8 kabur menuju tanah kebebasan, apakah ada yang tidak sampai mencapai kebebasan, ditonton aja deh pilemnya.

Memang rada membosankan karena penonton hanya memang disuguhkan pelarian mereka saja, intrik antar pemain juga hanya sedikit tidak terlalu kentara, namun disitulah hebatnya pilem ini sama dengan pilem "The American" ini pilem juga membuat penonton merasakan saat menjadi pelarian dan menghadapi keputusasaan didalam mengambil tindakan. Dari 8 orang tersebut semuanya mempunyai kelebihan masing2 dan bisa menghidupi perjalanan yang sangat jauh tersebut.

Dan diakhir cerita ini adalah pilem berakhir happy ending di mana Janush dapat bertemu kembali dengan istrinya setelah ditemani dengan montase aturan Komunis di Polandia dan akhirnya yang menggulingkan Uni Sovyet.

So, untuk menambah daftar referensi sepertinya ini pilem cocok buat di tonton dan gw rekomen, cikiciew..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun