Mohon tunggu...
R ANGGOROWIJAYANTO
R ANGGOROWIJAYANTO Mohon Tunggu... Guru - Guru Tetap Yayasan di SMP Santo Borromeus Purbalingga

Saya adalah seorang Guru Swasta yang menyukai dunia tulis menulis dan tertarik dengan dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kemeriahan Kebaktian Pentakosta dan Riyaya Undhuh-Undhuh di GKJ Purbalingga

20 Mei 2024   14:44 Diperbarui: 20 Mei 2024   15:04 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunungan hasil bumi dibawa di depan Altar (Dokpri)

Pentakosta adalah diperingati sebagai masa dimana roh kudus turun kepada murid-murid Yesus di Yerusalem. Semangat pentakosta menjadikan para murid merasakan semangat baru yang tercurah lewat roh kudus yang turun atas mereka. Juga sebagai pertanda bahwa pemeliharaan Tuhan terus ada walaupun Tuhan Yesus sudah terangkat ke Sorga dan meninggalkan mereka di dunia.

Semangat ini pula yang berkobar dalam tradisi keKristenan Jawa yaitu lewat perayaan Riyaya Undhuh-Undhuh di Gereja Kristen Jawa Purbalingga pada hari Minggu, 19 Mei 2024 pada ibadah manunggil di Gereja. Perasaan sukacita diwujudkan lewat pembuatan bermacam - macam gunungan sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan atas pemeliharaanNya yang tidak pernah berhenti dalam kehidupan berjemaat maupun bermasyarakat. 

Wujud persembahan syukur dibagi menjadi dua yaitu Natura yang berupa hasil bumi dan non-Natura yang berupa uang persembahan khusus dengan label Riyaya Undhuh-Undhuh. 

Adapun perarakan Gunungan hasil bumi diawali dari halaman sekolah SMP St. Borromeus milik para Suster-suster Katolik SND yang ada di Purbalingga. 

Majelis GKJ Purbalingga (Dokpri)
Majelis GKJ Purbalingga (Dokpri)
Arak-arakan dimulai pada pukul 07..15 dengan diawali grup thek-thek yang membawakan beberapa lagu rohani dan daerah. Kemudia menyusul perarakan hasil bumi dari beberapa kelompok atau pepanthan yang ada di GKJ Purbalingga. 

Perarakan ini menarik perhatian masyarakat Purbalingga sepanjang Jalan Jendral Soedirman karena jemaat yang mengikutinya mengenakan pakaian khas Jawa sehingga tampak meriah dan memberi semangat untuk melestarikan tradisi Jawa. Ikutnya kaum muda GKJ Purbalingga juga turut menarik perhatian warga masyarakat.

Menurut Ketua Panitia Riyaya Undhuh - Undhuh Bapak Adi Prast kemeriahan tradisi riyaya undhuh - undhuh juga tidak terlepas dari peran Gereja yang selalu mendukung tradisi pentakosta yang sudah diinkulturasi dengan tradisi Jawa, sehingga selalu relevan bagi semua kalangan di GKJ Purbalingga.

Setelah perarakan maka gunungan dibawa ke depan Altar dan kemudian ibadah pentakosta dimulai. Bapak Pendeta Rudiarto Budi Prasetyo, S.Th selaku Pendeta di GKJ Purbalingga dalam kotbahnya mengatakan bahwa tradisi riyaya undhuh - undhuh merupakan tradisi untuk memberikan ucapan syukur kepada Tuhan atas curahan limpahan berkat kepada jemaat di GKJ Purbalingga sehingga jemaat terus dapat merasakan pemeliharaan Tuhan dalam kehidupannya.

Ibadah juga diiringi dengan lagu - lagu yang diaransemen secara campur sari yaitu kolaborasi gamelan dan alat musik modern. Seluruh Jemaat yang hadir pun mengenakan pakaian adat Jawa. Sehingga nuansa Jawa sangat kental dalam Ibadah Pentakosta dan Riyaya Undhuh - Undhuh kali ini.

Selesai ibadah jemaat dan majelis berkumpul di parkir timur Gereja untuk menikmati makanan dan minuman sekaligus hiburan dan lelang hasil bumi yang sudah dikumpulkan di Gereja. Dari hasil lelang yang cukup besar maka dipersembahkan ke gereja sebagai persembahan yang dapat mendukung kegiatan kerohanian gereja. Ada juga hasil bumi yang langsung diberikan kepada warga jemaat yang berkekurangan secara materi.

Keguyuban dan kesukacitaan inilah yang terus menyemangati jemaat GKJ Purbalingga untuk terus menghidupi tradisi Riyaya Undhuh - Undhuh di GKJ Purbalingga. 

Salam Sehat.....!!!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun