Mohon tunggu...
R ANGGOROWIJAYANTO
R ANGGOROWIJAYANTO Mohon Tunggu... Guru - Guru Tetap Yayasan di SMP Santo Borromeus Purbalingga

Saya adalah seorang Guru Swasta yang menyukai dunia tulis menulis dan tertarik dengan dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kemenangan Timnas U-23: Kemenangan Tanpa Cawe-cawe

26 April 2024   10:23 Diperbarui: 26 April 2024   13:01 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laga Timnas U-23 melawan Timnas Korea Selatan di Qatar merupakan laga yang sudah lama ditunggu - tunggu seluruh masyarakat Indonesia. Pertama kalinya Timnas Indonesia dapat melaju ke semifinal setelah berhasil menumbangkan tim sepakbola yang selalu menjadi wakil Asia di Piala Dunia.

Kompetisi seheboh ini tidak pernah membawa kontoversi pada tahapan penyisihan sebelum melaju ke semifinal. Tidak ada tragedi perubahan aturan sepakbola dimana usia pemain dapat diganti secara tiba - tiba menjadi usia 25 tahun dapat mengikuti kompetisi  U-23. Perturan mengenai usia secara sportif tetap dijalankan tanpa kekhawatiran untuk kalah ataupun menang dalam berlaga di kompetisi bergengsi itu.

Pun tidak terjadi pula pembagian sembako kepada supporter Indonesia agar mau mendukung tim lawan, walaupun mungkin bekal yang dibawa suporter kita sangat minim dibanding supporter tim lawan yang memiliki pendapatan perkapita lebih tinggi dari Indonesia. Sportifitas tetap diatas segalanya dengan mendukung secara fair tanpa tergiur dengan iming - iming hal yang lain. Nasionalisme terus dijunjung tinggi untuk mendukung tim kebanggaan Indonesia.

Juga pernyataan bahwa akan terus melanjutkan program yang selama ini digariskan oleh penguasa PSSI masa lalu dengan mengganti dengan pilihan pengurus lama juga tidak terjadi. Sehingga muncul atmosfer baru dalam kepengurusan dan pelatih baru yang lebih progresif dan revolusioner mewarnai dunia persepakbolaan kita. Tidak pernah mengkhawatirkan regenerasi dalam suatu kepengurusan organisasi menjadi kunci kesuksesan suatu organisasi.

Hampir semua tidak merasakan kekhawatiran akan munculnya pelatih fenomenal STY yang juga warga negara Korsel untuk tidak memaksimalkan permainan Timnas Indonesia agar dapat kalah dari Korea Selatan asal negaranya. Sungguh sportifitas yang pantas ditiru walaupun secara emosional hatinya tetap untuk Korsel tetapi secara profesional tetap untuk anak asuh binaannya. STY merupakan figur yang patut dicontoh tidak pernah mementingkan kepentingan pribadi tetapi tetap menjalankan tugas profesionalnya.

Kemenangan Timnas U - 23 adalah kemenangan yang diraih tanpa cawe - cawe penguasa FIFA sehingga tidak perlu melakukan gugatan ke Mahkamah Kesepakbolaan alias MK. Jadi segala sesuatu kalau dilakukan secara sportif dan profesional tentu tidak pernah menimbulkan permasalahan di belakang. Perlu profesionalitas dalam menyelenggarakan suatu kompetisi apapun termasuk dalam kompetisi politik.

Kemenangan Timnas U-23 menjadi simbol bahwa kemenangan yang diraih dengan kerja keras akan membuahkan hal yang manis. Semua akan bersorak merayakannya termasuk suporter Timnas Korsel pun akan angkat topi buat kemenangan Indonesia. Bravo Timnas U-23 Indonesia ......anda semua akan menjadi teladan bagi kami bangsa Indonesia !

Salam Sehat.....!!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun