Mohon tunggu...
R ANGGOROWIJAYANTO
R ANGGOROWIJAYANTO Mohon Tunggu... Guru - Guru Tetap Yayasan di SMP Santo Borromeus Purbalingga

Saya adalah seorang Guru Swasta yang menyukai dunia tulis menulis dan tertarik dengan dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Essensi Debat yang Sebenarnya

19 Januari 2024   09:24 Diperbarui: 19 Januari 2024   09:39 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Debat adalah cara paling efektif untuk memahami kapabilitas seseorang dalam merumuskan suatu permasalahan sehingga muncul solusi untuk mengatasinya. Dengan dibantu argumen - argumen yang baik dari lawan debat tentu membuat rumusan akan pemecahan masalah akan menjadi lebih kaya dan sarat makna.

Pertukaran pendapat dari masing - masing peserta debat harus disikapi dengan baik tanpa memunculkan emosi karena merasa pendapatnya tidak dihargai. Karena dalam debat masing - masing peserta debat akan menyampaikan pandangannya dan juga sanggahannya secara terstruktur dan logis dengan tujuan untuk mempengaruhi audiens agar menentukan pilihan bagi dirinya. 

Pemahaman yang mendalam akan topik debat sangat diperlukan karena akan membantu dalam penyampaian, sanggahan, maupun kritik dalam suatu acara debat. Peserta debat harus mampu merumuskan pokok - pokok pikiran yang akan mendukung dalam penguasaan materi debat. Tanpa pemahaman akan topik debat maka mustahil seorang peserta debat akan memenangkan suatu ajang perdebatan.

Paparan dan argumen yang logis dan mudah dicerna oleh audiens sangat membantu peserta debat untuk memenangkan suatu perdebatan. Kadangkala yang terjadi adalah karena kurangnya pengendalian emosi maka seorang peserta debat akan kehilangan pemahaman akan materi debat yang sudah dipelajarinya. Seberapa dalamnya eorang peserta debat dalam mempelajari materi debat tetapi kalau sudah terbawa emosi, maka akan membuyarkan konsentrasinya untuk berpikir logis dan fokus pada materi debat.

Proses meyakinkan baik audiens maupun peserta debat yang lain tentu tidaklah mudah. Maka perlu penguasaan akan materi debat dengan argumen yang kuat sehingga setidaknya mampu meyakinkan orang lain akan pendapatnya. Apalagi apabila debat tersebut mempunyai cakupan materi yang luas maka wawasan yang luas pun diperlukan agar argumen yang disampaikan tidak keluar dari materi perdebatan. 

Sudut pandang yang berbeda dari setiap peserta debat juga perlu disikapi dengan baik. Informasi yang tersampaikan perlu diolah dan dirumuskan secara kritis agar dalam berargumen tetap fokus dan tidak melebar kemana - mana apalagi sampai ke masalah pribadi. Jadi memahami lawan debat lewat informasi yang valid juga sangat diperlukan, agar dalam perdebatan bisa merumuskan sudut pandang yang berbeda dengan argumen yang kuat. 

Kembali pada esensi debat yang baik adalah apabila setiap peserta debat dapat menunjukkan kompetensinya dalam dalam komunikasi verbal dan menunjukkan keluasan wawasannya terhadap suatu permasalahan atau issue. Maka debat bukan hanya ajang tukar pendapat atau yang penting berbeda dari yang lain apalagi ajang playing victim, tetapi justru ajang untuk melatih ketrampilan dalam berargumentasi tanpa emosi, menganalisis suatu permasalahan, dan kemampuan komunikasi verbal yang baik. 

Maka sudah saatnya debat dikembalikan pada esensi yang benar agar tidak terjadi lagi menyalahkan peserta debat yang lain diluar ajang debat yang sudah diikutinya. Debat adalah sarana mendewasakan demokrasi agar setiap perbedaan disikapi secara baik sebagai masukkan agar lebih baik dalam segala hal.

Salam Sehat......!!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun